"Saat ini ada empat siswa mekatronik yang ditahan keberangkatannya ke Jepang untuk magang 10 bulan," ujar Wawan, Kepala SMKN 2 Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020).
Wawan berharap wabah virus Corona bisa segera diatasi. Apabila hingga pertengahan tahun masih ramai, ia pun akan membatalkan keberangkatan ratusan siswanya magang ke Jepang.
"Sebanyak 115 siswa sedang disiapkan berangkat magang ke Jepang Juli. Semoga sudah kondusif nanti, kalau masih ada wabah orona kita tidak akan berangkatkan," ujar Wawan.
Sementara itu Sekretaris Kepala Sekolah SMKN 2 Tasikmalaya Tresna Respati saat ini ada lima alumni SMKN 2 yang tengah kuliah dan kerja paruh waktu di Jepang.
"Totalnya ada lima yang kuliah sambil kerja di Jepang, lulusan SMKN 2 Tasikmalaya yah, pas ada wabah corona kita selalu pantau anak-anak ini," katanya.
Salah satunya keluarga mahasiswa di Jepang, mengaku khawatir dengan kondisi anaknya.
"Anak saya kuliah di jepang sambil kerja paruh waktu, anak saya ini sehat kondisinya tapi khawatir saya pak, kalau ditelepon katanya suka pakai masker." ujar Dedeh, ibu kandung Agus Muhammadin, mahasiswa di Jepang saat ditemui di Rumahnya, Rabu (29/1/2020).
Meski khawatir terjangkit, namun keluarga enggan menyuruh anaknya pulang sebelum menyelesaikan pendidikan. "Khawatir sih yah saya tapi serahkan ke pemerintah semoga dilindungi di sana. Enggak akan disuruh balik ke sini sebelum beres kuliahnya," ujar Ayah Agus, Uteng, menambahkan.
(ern/ern)