Cegah Paham Kerajaan Tidak Jelas, Unigal Ciamis Punya Mata Kuliah Kegaluhan

Cegah Paham Kerajaan Tidak Jelas, Unigal Ciamis Punya Mata Kuliah Kegaluhan

Dadang Hermansyah - detikNews
Senin, 27 Jan 2020 14:55 WIB
universitas galuh ciamis
Foto: Dadang Hermansyah
Ciamis -

Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis memiliki cara tersendiri guna menangkal faham-faham kerajaan tak jelas yang sedang trend saat ini. Pihak Unigal baru-baru ini membuka mata kuliah Kagaluhan yang wajib diikuti semua fakultas dan mahasiswa.

Seperti yang terlihat dalam kegiatan Pekan Kagaluhan di Auditorium Unigal, Senin (27/1/2020). Terlihat mahasiswa dari berbagai fakultas menampilkan kreasi kesenian seperti tarian dan kerajinan dengan tema Galuh dan Sunda seperti menulis aksara sunda.
Mata kuliah Kagaluhan ini berlaku bagi mahasiswa S1 dan S2, dilaksanakan hanya 1 semester. Para mahasiswa akan diberikan penjelasan tentang sejarah Galuh dan kebudayaan, sehingga mengetahui filosofi dari Galuh tersebut.
"Universitas ini kan namanya Galuh, jadi harus tahu Galuh itu apa, dan juga mengenalkan kembali kepada para milenial bahwa nenek moyang kita itu hebat dan lebih baik," ujar Rektor Universitas Galuh Yat Rospia Brata.
Cegah Paham Kerajaan Tidak Jelas, Unigal Ciamis Punya Mata Kuliah KegaluhanFoto: Dadang Hermansyah
Menurut Rektor, dalam mata kuliah Kagaluhan ini pihaknya lebih kepada berbicara tentang filosofi seni dan budaya galuh, tidak sampai masuk ke dalam politis. Tentunya yang dapat diambil dari Kerajaan Galuh bukan berarti harus seperti zaman kerajaan. Tetapi mengambil hal positif tentang nilai-nilai Galuh.
"Menghapal filosofis dari leluhur galuh terdahulu, ini dapat menangkal faham radikalisme atau faham-faham yang tak jelas yang kini sedang trending," jelas Yat Rospia Brata.
Mengingat Kerajaan Galuh sebuah kerajaan besar, tak ada salahnya mengingat dalam rangka romantisme sejarah. Banyak hal yang dapat diambil dari Galuh untuk menjalani kehidupan ini, seperti dalam tata negara hingga menjaga alam.
"Cntohnya tentang konsep kenegaraan saat ini ada trias politika yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tapi di Galuh dulu juga ada yaitu Tri Tangtu yakni Karesian, Karemaan, dan Karatuan. Kenapa tidak anak anak juga mengenal yang awalnya seperti apa. Ada juga menjaga hutan, seperti hutan larangan atau hutan tutupan," ucap Rektor.
Dengan mata kuliah Kagaluhan, Rektor berharap kepada generasi milenial untuk tidak melupakan masa lalu. Adanya hari ini atas jasa orang pada masa lalu.
Simak Video "Melihat dari Dekat 'Kerajaan' Kandang Wesi Garut yang Bikin Geger"
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads