Sejumlah peristiwa terjadi di Jabar hari ini. Ada pernyataan dari petinggi Sunda Empire hingga ditangkapnya monyet surili di Cianjur yang sempat disangka siluman.
Berikut rangkuman berita dalam Jabar hari ini, Jumat (24/1/2020) :
1. Heboh Kemunculan Kerajaan Kandang Wesi di Garut
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Garut digegerkan dengan kemunculan Kerajaan Kandang Wesi. Foto-foto sang raja beredar di WhatsApp Grup.
Foto-foto Raja Kandang Wesi di Garut tersebar di WhatsApp grup dan media sosial. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Raja Kandang Wesi Garut bernama Nurseno SP. Utomo. Di beberapa WhatsApp grup, ada beberapa pengguna yang mengunggah foto Nurseno tengah menggunakan pakaian adat, dengan keterangan bahwa dia seorang raja dan memiliki anggota.
Kerajaan Kandang Wesi diketahui terletak di wilayah Garut bagian selatan, tepatnya berada di Desa Tegal Gede,Kecamatan Pakenjeng, Garut. Kades Tegal Gede Kartika Ernawati membenarkan ada warganya yang bernama Nurseno. Namun, Kartika menjelaskan bahwa yang dipimpin Nurseno bukanlah kerajaan layaknya Kesultanan Selaco dan Keraton Agung Sejagat.
"Memang benar pak Nurseno adalah warga kami. Namun, berkaitan dengan informasi yang tersebar di media sosial tidak benar, yang dipimpin Pak Nurseno itu bukan kerajaan melainkan paguron (perguruan bela diri)," ucap Kartika saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/1/2020).
![]() |
Kartika menjelaskan, keberadaan paguron Kandang Wesi yang disebut di media sosial sebagai kerajaan tidak meresahkan masyarakat. Nurseno diketahui mengajarkan teknik tenaga dalam. "Tidak ada yang terganggu di sini dengan aktivitasnya. Terkait panggilan raja, Nurseno tidak mengaku-ngaku sebagai raja. Panggilan itu diberikan oleh masyarakat yang menyegani keilmuannya," ujar Kartika.
Nurseno SPUtomo yang akrab disapa Guru Besar (GB) ini buka suara. GB menjelaskan dirinya tidak pernah mengaku-ngaku sebagai raja apalagi sampai meminta setoran dari pengikut.
"Saya tidak seperti raja-raja semacam Sunda Empire, Keraton Sejagat apalah saya tidak mengerti itu. Saya tidak pernah punya pasukan juga apalagi sampai pakai seragam dengan pangkat," ucap GB.
GB menjelaskan, pada tahun 2015 lalu, dirinya memang dinobatkan sebagai Raja Kandang Wesi. Dia mengaku dinobatkan raja oleh Perkumpulan Sultan-Raja Nusantara yang disebut GB diketuai Mas'ud Toyib. Penobatan raja tersebut, sambung GB, dilatarbelakangi Kerajaan Kandang Wesi yang konon kabarnya ada di Desa Tegal Gede zaman dahulu. Dia kemudian diberi gelar raja oleh Prof. Dr. Noto Broto dari Selangor dan Demak.
"Jadi saya dinobatkan bukan mengaku-ngaku sebagai raja. Dan gelar raja itu tidak saya pakai di keseharian saya. Masyarakat lebih akrab memanggil saya GB atau Nurseno saja," kata GB.
Seekor monyet Surili yang sempat bikin geger karena disangka siluman oleh warga Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur berhasil ditangkap, Jumat (24/1/2020) siang.
Monyet langka endemik Jawa Barat itu terperangkap dalam jebakan yang dipasang oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat beberapa waktu lalu. "Iya ada satu kang yang sudah tertangkap di halaman rumah warga di perbatasan antara Desa Sukaraharja dan Desa Cisalak Kecamatan Cibeber. Tertangkapnya sekitar pukul 13.30 Wib," ujar Sekretaris Desa Sukaraharja, Budhi Qomara, Jumat (24/1/2020).
Rencananya, monyet surili tersebut akan dibawa ke kantor desa untuk selanjutnya diserahkan pada petugas dari BBKSDA Jawa Barat. "Sudah dilaporkan terkait adanya yang tertangkap. Katanya dalam perjalanan ke sini (Desa Sukaraharja)," ucap Budhi.
![]() |
Menurutnya masih ada beberapa ekor surili yang berkeliaran di Desa Sukaraharja. Pasalnya warga sempat melihat beberapa ekor surili di lokasi yang sama. Dia pun berharap, surili lainnya bisa dievakuasi agar tidak menjadi sasaran pemburu atau warga yang tidak bertanggungjawab.
"Kalau yang tertangkap ini yang sering terlihat di atap masjid Desa Sukaraharja. Semoga yang lainnya juga bisa segera di evakuasi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dihebohkan dengan berkeliarannya tiga ekor monyet yang diduga merupakan Surili. Warga pada awalnya menduga monyet abu itu siluman.
Spesies primata endemik Jawa Barat yang hampir punah dan sempat dijadikan Maskot dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Itu sering terlihat di berkeliaran di sejumlah kampung di Desa Sukaraharja sejak dua bulan terakhir.
3. Sopir Taksi Online di Subang Tewas Dibunuh
Polisi membekuk pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi online di Subang. Usai membunuh, pelaku membawa kabur mobil milik korban.
Aksi pembunuhan terhadap korban bernama Adhi Darajat Putra Dikerta (25) itu terjadi pada Selasa (21/1) dini hari pukul 03.30 WIB. Kala itu, petugas Polsek Cijambe, Kabupaten Subang mendapat laporan adanya mayat tergeletak di Jalan Raya Patrol, Jalancagak, Kabupaten Subang.
"Kemudian petugas kepolisian dari Polsek Cijambe dan Polsek Jalan Cagak mendatangi lokasi ditemukannya korban yang kemudian diketahui bernama Adhi Darajat Putra Dikerta yang merupakan driver Grab Car tersebut dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan luka di bagian leher," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso dalam keterangannya, Jumat (24/1/2020).
Polisi lantas melakukan penyelidikan. Berdasarkan keterangan sementara, korban baru saja mengantarkan penumpang ke daerah Padalarang.
"Satu unit mobil korban dengan jenis Toyota Sienta warna silver diduga dibawa oleh pelaku," tuturnya.
Penyelidikan terus dilakukan. Selang dua hari kemudian, tim Sat Reskrim Polres Subang dan Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar berhasil menemukan pelaku. Tim gabungan menangkap pelaku bernama Gunawan (26) di Garut pada Kamis (23/1/2020) pukul 03.00 WIB.
"Awalnya tim berhasil mengamankan mobil korban dari seseorang bernama Agus. Selanjutnya, tim gabungan berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan pelaku yang diketahui bernama Gunawan di Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Pelaku mengakui perbuatannya itu," kata Erlangga.
Pelaku saat ini sudah dibawa ke Mapolres Subang guna penanganan lebih lanjut. Pelaku dikenakan Pasal 365 KUHPidana. "Sudah ditahan," kata Erlangga.
Baca juga: Fatwa Muhammadiyah: Vape Haram! |
4. Peringatan Raden Rangga Sunda Empire ke Ridwan Kamil dan Jokowi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menyindir kemunculan kerajaan baru atau kelompok lainnya seperti Sunda Empire-Earth Empire gegara banyak orang stres. Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana alias HRH Rangga menilai orang nomor satu di Jabar itu tak paham Sunda Empire.
"Saya juga sudah peringatkan dari awal Ridwan Kamil, kalau tidak paham Sunda Empire jangan jadi Gubernur di Jawa Barat, karena Jabar itu pusat dari tatanan Sunda," ucap Rangga kepada detikcom saat dihubungi, Jumat (24/1/2020).
Selain kepada Ridwan Kamil, pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire ini juga mengingatkan kepada pejabat tingkat RT hingga Presiden untuk tidak bicara sembarangan terkait Sunda Empire.
"Saya mengingatkan kepada pemerintah Indonesia dari RT sampai Presiden, termasuk DPR dan MPR untuk tidak memberikan komentar sembrono, karena Sunda Empire ini adalah pemiliknya internasional punya, seluruh tatanan dunia ini Sunda land ini milik tatanan dunia. Kami bertanggung jawab atas proses ini, karena saya pewaris dinasti Pajajaran Siliwangi," katanya.
![]() |
Menurut Rangga, bila pemerintah memberikan keterangan yang sembarangan, pihaknya khawatir seluruh negara di dunia akan mengeluarkan mosi tidak percaya.
"Saya khawatirkan jika memberikan komentar sembrono, maka kepercayaan internasional akan melakukan tindakan. Mosi kepercayaan internasional tidak percaya, ya kira-kira seperti embargo, pasukan kita dari tentara internasional itu turun tangan semuanya, dalam hal ini armada siap diturunkan," tutur Rangga.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal kelompok Sunda Empire. Keberadaan Sunda Empire tengah ditelusuri oleh polisi. "Ya, lagi diteliti oleh Polda," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di kantor BPK Jabar, Jalan Mohamad Toha, Kota Bandung, Jumat (17/1/2020).
Emil cukup prihatin banyaknya kasus atau kemunculan kelompok semacam itu. Ironisnya banyak warga yang tertarik dan ikut bergabung dalam organisasi yang tidak jelas. "Ini banyak orang stres di republik ini. Banyak menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini, ternyata ada orang yang percaya juga jadi pengikutnya," tutur Emil.
5. Banjir di Kabupaten Bandung
Lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdampak banjir. Ribuan rumah terendam. Hingga Jumat, (24/1/2020) sore, banjir masih menggenangi tiga kecamatan di Kabupaten Bandung di antaranya Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendaah dan Bojongsoang.
"Banjir terjadi di Dayeuhkolot, Baleendaah, Bojongsoang, Rancaekek dan Solokanjeruk. Kalau Solokanjeruk sudah surut, itu ada tanggul sungai yang jebol," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Enjang melalui pesan singkat.
Menurutnya, ketinggian genangan banjir di wilayah tersebut beragam. "Ketinggiannya sekitar 10-140 sentimeter," katanya.
![]() |
Enjang menjelaskan ribuan rumah di sejumlah wilayah itu terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum. "Jumlah rumah terendam di Kecamatan Dayeuhkolot , Baleendah dan Bojongsoang sekitar 5.142 KK-16.945 jiwa," ujarnya.
Sementara itu, ratusan orang mengungsi dalam kejadian bencana banjir ini. Pengungsian ada di Selter Desa Dayeuhkolot dan Gedung Inkanas Baleendah.
"Pengungsi warga Dayeukolot dan Baleendaah ada 63 KK, 193 jiwa, 22 lansia, 10 balita dan 1 bayi," kata Enjang.