Aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SDN Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeukolot, Kabupaten Bandung sementara diliburkan akibat gedung sekolah terendam banjir. Meski begitu, sejumlah anak tetap belajar bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Aula Desa Dayeuhkolot.
Pantauan detikcom, Jumat (24/1/2020) tiga orang mahasiswaa belajar bersama sejumlah anak-anak yang mengungsi di Shalter Dayeuhkolot. Mereka belajar dan bermain.
"Kita lagi belajar bareng, bermain bareng dari pada mereka bermain air," kata Anisa Ulfa Nur Afifia Fadzila salah satu Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akutansi, Fakultas Ekonomi UPI saat melakukan KKN di Desa Dayeuhkolot. Kantor Desa Dayeuhkolot memang menjadi salah satu titik tempat pengungsian warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belajar Bahasa Inggris, tentang number, alfabet dan terakhir origami," ujarnya.Berbagai mata pelajaran mereka ajarkan, salah satunya belajar Bahasa Inggris.
"Mereka enggak sekolah, katanya diliburkan. Enggak tahu kenapa, mungkin karena banjir," tambahnya.
Ia menyebut, anak-anak ini sangat antusias saat diajak belajar. "Sangat antusias, mungkin karena mereka mempelajari hal baru," turutnya.
Salah satu anak, Rizal (8) mengatakan senang bisa belajar origami. "Saya membuat burung dari kertas," kata Rizal.
Ia berujar, dengan belajar origami ia dan teman-temannya mendapatkan ilmu baru. "Senang, jari bisa buat mainan burung dari kertas," katanya.
Simak Video "Hujan Sejak Pagi, Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Air"
Sementara itu, Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana mengatakan, sekolah diliburkan sementara karena tergenang banjir. "Iya libur sementara," katanya.
Menurutnya, ada dua sekolah SD yang terendam banjir. "Ada dia SD, SDN Bolero dan SDN Bojongasih. Kemarin masih bisa belajar di aula desa, tapi sekarang diliburkan soalnya warganya juga pada kebanjiran," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, saat ini telah ada puluhan warga Dayeuhkolot yang mulai mengungsi. Mereka mengungsi ke Shlater Pengungsian Desa Dayeuhkolot. Di lokasi tersebut ada sekitar 70 warga Kampung Bojongasih. Mereka mengungsi, Jumat (24/1/2020) dini hari.
"Pengungsi sampai pagi ini ada 23 KK, 71 jiwa, baru tadi malam pada ngungsi," kata Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana di kantornya.
Menurutnya, bila sore nanti kawasan Bandung diguyur hujan, ketinggian air diprediksi akan terus naik. Para pengungsi juga akan semakin bertambah.
"Kemungkinan bertambah lagi pengungsi," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dari 14 RW yang ada di Desa Dayeuhkolot, 11 RW di antaranya terendam banjir."Genangan banjir merendam 11 RW di Desa Dayeuhkolot. Ketinggian air sampai 140 cm, terdalam," tutur Yayan.
Dari informasi yang dihimpun, selain di Dayeuhkolot, korban banjir di Kecamatan Baleendah juga mengungsi ke Gedung Inkanas Baleendaah. Belum diketahui jumlah warga yang mengungsi di gedung tersebut.