"Kami masih mengkaji, survei dan komunikasi agar dampak dari kebijakan itu bisa diantisipasi," kata Kepala UPT Parkir Dishub Bandung Nasrul Hasani, dalam rilis, Senin (20/1/2020).
Rencana memindahkan titik parkir di Jalan Braga mencuat demi memaksimalkan kapasitas jalan dan juga wacana menjadikan Jalan Braga sebagai lokasi wisata. Dengan dibebaskannya area parkir, lalu lintas kawasan wisata kota tua itu bisa lebih lancar sehingga kegiatan wisata menjadi lebih optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, kantung-kantung parkir limpahan dari Braga harus disiapkan. Kami masih berkomunikasi dengan para pemilik tempat usaha yang memiliki area parkir di dalam gedung untuk bisa menampung," jelasnya.
Dia menuturkan, dalam sehari ada 430 kendaraan roda empat dan 190 kendaraan roda dua yang parkir di area tersebut. Sementara itu, kantung parkir yang ada belum memenuhi kapasitas untuk menampung jumlah tersebut. Ia telah mendata ke 12 titik parkir di sekitar area itu.
Selain soal kapasitas, ia juga mempertimbangkan soal jarak dari titik parkir ke Jalan Braga. Jika terlalu jauh, ia khawatir warga akan keberatan.
"Kami juga memperhatikan aspirasi para pemilik toko. Sebab menurut mereka, jika parkir ditiadakan akan berpengaruh terhadap omzet penjualan,"ungkap Nasrul.
Pihaknya juga sudah menyurvei warga setempat. Berdasarkan kajian itu, 37 persen warga ingin tetap ada parkir. Sisanya mendukung Jalan Braga bebas parkir.
Tetapi di sisi lain, 61 persen responden menyatakan parkir dibutuhkan untuk menghidupkan perniagaan di jalan braga.
"Selain itu, ada satu lagi yang menjadi pertimbangan kami soal pengalihan parkir ini, yaitu nasib para jukir (juru parkir). Kami harus memindahkan mereka ke titik lain. Itu juga tidak mudah dan sederhana persoalannya,"kata dia.
Dia juga menambahkan, saat ini ada 16 juru parkir yang selama ini bertugas di sepanjang Jalan Braga.
"Insya Allah dalam waktu dekat kami sampaikan laporan kepada pimpinan soal hasil kajiannya. Semoga kita bisa sama-sama mengambil keputusan yang tepat dan bijak untuk semua pihak," ujarnya.
Simak Juga Video "News of The Week: Geger Keraton Agung Sejagat, Tengkorak di Bandung"
(mso/ern)