Ngaku Salah Sasaran, Siapa Target Pembacok Brutal di Bandung?

Ngaku Salah Sasaran, Siapa Target Pembacok Brutal di Bandung?

Mukhlis Dinillah - detikNews
Minggu, 19 Jan 2020 14:14 WIB
Dua pelaku yang menyerang dan membacok pengendara sepeda motor di Jalan Muhammad Yunus, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Aksi brutal mereka terekam kamera CCTV. (Foto: tangkapan layar video 20detik)
Bandung - Dua pelaku pembacokan brutal di Kota Bandung, M Iqbal Maulana (19) dan RAP (17), tak berkutik saat ditangkap polisi. Satu remaja lelaki luka bacok akibat aksi brutal pelaku. Mereka mengaku salah sasaran terhadap korbannya. Lalu siapa target si pelaku?


Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri mengatakan kedua pelaku mengaku anggota geng motor. Namun, polisi tidak begitu saja percaya pengakuan keduanya.

"Kalau saya tanya sama dia, saya anggota geng. Tapi pimpinannya sendiri nggak kenal, teman se-organisasinya nggak kenal, takutnya cuma ngaku-ngaku. Kita dalami lagi," kata Galih saat dihubungi, Minggu (19/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut target sebenarnya dari kedua pelaku merupakan anggota kelompok motor lainnya. Namun, pelaku enggan mengungkapkan identitas dari target tersebut.

"Dia (pelaku) enggak mau ngomong siapa targetnya. Cuma dia bilang geng (motor) sebelah," tutur Galih.

Kepada polisi, pelaku mengaku salah sasaran. Keduanya mengira korban pembacokan itu merupakan musuhnya.

"Modus mereka pengakuannya melihat korban adalah musuh dari pelaku. Namun ternyata salah sasaran," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (16/1).


Saat itu keduanya mengikuti korban dengan motornya. Saat di lokasi kejadian, salah satu pelaku mengeluarkan golok dan melakukan pembacokan.

"Sehingga pelaku saat melihat korban mengikuti dan langsung menganiaya, korban luka di punggung dan kepala," ujar Irman.
Halaman 2 dari 2
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads