"Petugas sudah cek lokasi pada Jumat (17/1/2020) lalu, alat pendeteksi dan dua perangkat sudah dipasang. Rencananya Senin (20/1/2020) tim akan meninjau lagi ke lingkungan desa tersebut," kata Kepala Seksi BBKSDA Wilayah II Bidang Wilayah I Jawa Barat, Nur Lestari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (19/1/2020).
Nur mengaku belum bisa memastikan apakah surili itu merupakan peliharaan yang lepas atau terpisah dari kelompoknya. Namun jika dilihat dari lokasi, Cibeber bukan merupakan habitat dari suliri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika memang bisa berdampingan dengan warga tentu bagus, tapi jika perlu dievakuasi kami akan segera evakuasi. Kita lihat perkembangan besok dari tim di lapangan," tutur Nur menegaskan.
Sementara itu, Camat Cibeber Ali Akbar mengungkapkan, saat pencarian bersama tim dan warga di lingkungan Desa Sukaraharja, seekor surili sempat terlihat di Kampung Cisalak. Namun petugas belum berhasil mengevakuasinya.
"Ada juga warga yang melihat seekor surili di dekat Masjid di Desa Sukaraharja," ujarnya.
"Kami harap tim dari BKSDA bisa segera mengevakuasi surili tersebut. Sebab dikhawatirkan ada orang tidak bertanggung jawab yang memburu atau menembak monyet langka itu. Kami sudah keluarkan imbauan untuk tidak menangkap, menembak, apalagi membunuh surili jika memang menemukannya," tutur Ali Akbar menambahkan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini