"Sudah kami imbau ke perangkat desa di Sukaraharja dan desa sekitarnya untuk diteruskan kepada tingkat RT hingga warga, agar tidak memburu hewan yang diduga kuat itu surili. Terlebih kalau sampai membunuhnya, jangan sampai. Karena aturannya ketat dan ada sanksi berat," ujar Ali saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/1/2020).
Menurut Ali, pihaknya bersama perangkat Desa Sukaraharja terus mendampingi tim BBKSDA Jawa Barat untuk mencari dan mengevakuasi surili tersebut. Namun hingga Jumat sore, belum ada tanda-tanda keberadaan surili. Padahal biasanya hewan tersebut terlihat di kebun warga dan pohon mangga di kantor Desa Sukaraharja Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Jawa Barat Lana Sari mengatakan adanya laporan dari pihak kecamatan dan warga ini membuktikan tingkat kesadaran untuk tidak memburu hewan tersebut. Jika surili itu berhasil dievakuasi, BBKSDA akan kembali melakukan sosialisasi terkait hewan-hewan yang dilindungi.
"Sudah bagus, karena ini laporannya dari warga. Berarti mereka sudah sadar untuk tidak menangkap sendiri. Tapi bisa saja memang ada yang lewat dari daerah lain kemudian menangkapnya. Itu bisa dicegah jika warga sudah sadar untuk melindungi hewan tersebut. Nanti kami berikan sosialisasi lanjutan bagi warga," tutur Lana. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini