Bandung - Pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membenarkan kegiatan
Sunda Empire digelar di kawasan kampusnya. Beberapa fasilitas kampus digunakan oleh kelompok tersebut.
"Terkait info yang beredar tentu kami sampaikan benar (kegiatan Sunda Empire) ada di UPI," kata Kepala Seksi Hubungan Eksternal Kantor Humas UPI Yana Setiawan saat ditemui di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jumat (17/1/2020).
Menurutnya, kegiatan kelompok
Sunda Empire sudah dipantau oleh pihak kampusnya. Bahkan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Polri dan TNI soal kegiatan Sunda Empire.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bagian pemerintah setiap akses ke sini sudah koordinasi dengan aparat terkait. Setiap ada yang kunjungan (atau membuat kegiatan) selalu koordinasi dengan aparat," ucapnya.
Selain itu, dia menyebut, pihak kampus telah melakukan teguran berkaitan aktivitas Sunda Empire. Terutama kegiatan yang dilakukan di kawasan Taman Isola yang lokasinya berada di kawasan UPI.
"Terkait video yang beredar di salah satu lokasi, pada waktu itu sudah diinfokan untuk tidak dilaksanakan dan sudah dilakukan peneguran. Setiap kegiatan selalu diketahui aparat terkait. Beberapa bulan lalu di tahun 2019 sudah komunikasi dengan pihak terkait menyangkut konten atau substansi yang dibahas salah satu organisasi tersebut," tutur Yana.
Simak Video "Geger Sunda Empire, Apa Maksud dan Tujuannya?"
[Gambas:Video 20detik]
Dalam kesempatan itu, Yana dan civitas academica UPI menyampaikan permohonan maaf soal gegernya keberadaan
Sunda Empire di kampusnya. Sebagai kampus yang memiliki daya tarik
heritage memang banyak pihak berkunjung berkegiatan menggunakan fasilitas UPI.
"Kita prinsipnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. UPI ini memang sangat diminati oleh masyarakat untuk mengakses fasilitas publik dan lainnya," ujar Yana.
Sejumlah foto dan cuplikan video kegiatan Sunda Empire itu tersebar di media sosial. Mulai dari kegiatan mirip sebuah sidang yang digelar dalam ruangan. Kemudian ada kegiatan upacara peringatan hari jadi United Nations atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekadar diketahui, setelah heboh Keraton Agung Sejagat di Purworejo, kini muncul kelompok bernama
Sunda Empire-Earth Empire. Untuk kasus Keraton Agung Sejagat, polisi telah menangkap 'Raja' Toto Santoso (42) dan 'Permaisuri' Fanni Amidania (41). Toto dan Fanni telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal tentang Penipuan dan Perbuatan Onar.
Polisi turun tangan menyelidiki kelompok Sunda Empire. Informasi soal kelompok itu sudah diterima Polda Jabar. "Polda Jabar telah menerima info terkait hal tersebut," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso via pesan singkat, Jumat (17/1/2020).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini