Yadi Supriyadi (31), pedagang bakso keliling di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku kenaikan gas elpiji 3 kg itu akan membebani usahanya.
"Pendapatan saya kecil, dan bakso ini juga kan dijajakan ke orang-orang di kampung dengan harga murah. Kalau misal harga tabung naik, mau saya jual berapa?" kata Yadi saat ditemui detikcom, Kamis (16/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga jual gasnya saja sekarang saya beli Rp 23 ribu, belum lagi dengan tabung gas untuk membuat adonan baksonya di rumah. Saya beli per dua hari sekali, kalau naik (harga tabung 3 kg)," kata Yadi yang menjajakan baksonya Rp 5-10 ribu perporsi.
Ia berharap pemerintah bisa membuat regulasi khusus, agar wacana ini tak memberatkan masyarakat kecil sepertinya. "Misal ada kartu subsidi, jadi tepat penggunannya. Sekarang kan sering disalahgunakan, banyak yang mampu, tapi pakainya gas 3 kg," katanya.
Linda (29) pedagang kaki lima di Lembang, mengaku keberatan dengan wacana tersebut. "Saya sebenarnya bisa setuju saja, tapi asalkan nanti, uang untuk subsidinya dipakai untuk hal yang lebih membantu masyarakat," katanya.
"Misalnya untuk bantuan kesehatan seperti BPJS, karena sekarang kan iurannya naik. Sekarang saja kami lebih berat dengan BPJS, masa untuk usaha juga diperberat juga, tolong lah pak Jokowi memahami," katanya.
Harga Elpiji 3 Kg Bakal Naik Jadi Rp 35.000:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini