"Supaya generasi penerus Karawang lebih rajin mengaji. Apalagi ada program satu desa satu hafiz Alquran dari Gubernur Jabar. Saya harap, Karawang banyak melahirkan penghafal Alquran tahun ini," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana usai pelantikan pengurus dan pimpinan cabang Dewan Masjid Indonesia Karawang untuk masa bakti 2019-2024 di masjid Agung Karawang, Rabu (15/1/2020).
Cellica menuturkan, para guru ngaji itu tersebar di 1.640 masjid dan sekitar 500 pesantren. Keberadaan tempat-tempat itu, kata Cellica punya peran penting. Bukan hanya syiar dan perkembangan umat tapi juga mitra pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2020 ini, Pemkab Karawang juga menganggarkan Rp 10 miliar untuk bantuan infrastruktur kepada seluruh masjid. Namun, lanjut dia, bantuan tersebut bukan berupa uang. Melainkan bahan bangunan atau kegiatan.
"Masjid bisa langsung berhubungan dengan Pemda. Sebab mekanisme bantuan ini tidak diberikan melalui perantara siapapun itu," tegas Celica.
Tujuannya, kata Cellica untuk menghindari penyelewengan dan salah sasaran. Cellica juga telah menginstruksikan pihak terkait menyalurkan bantuan secara teliti.
"Kita inventarisir betul-betul supaya bantuan ini adil dan merata," tutur Cellica.
Tahun lalu, Pemkab Karawang mengalokasikan anggaran Rp 32 miliar untuk kegiatan keagamaan. Bantuan juga diberikan pada penganut agama lain seperti Kristen, Nasrani, Hindu dan Budha.
Di tahun ini, Cellica berupaya, Pemkab bisa mengalokasikan anggaran lebih besar untuk kegiatan keagamaan. "Apalagi kalau PAD kita meningkat. Tentunya anggaran untuk keagamaan akan ditingkatkan juga," tutur bupati perempuan pertama di Karawang ini. (mso/mso)