Jejak Bioskop di Cimahi, Tempat Hiburan Tentara Belanda yang Tinggal Kenangan

Jabar Minim Bioskop

Jejak Bioskop di Cimahi, Tempat Hiburan Tentara Belanda yang Tinggal Kenangan

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 14 Jan 2020 12:52 WIB
Foto: Yudha Maulana
Cimahi - Sedikitnya tujuh bioskop di Kota Cimahi gulung tikar sejak tahun 1937. Bioskop-bioskop ini tak bisa bertahan, karena tergerus modernisasi, seperti munculnya film dalam kepingan VCD pada tahun 2000-an.

Salah satunya adalah bioskop Rio atau Rio Theatre. Studio besutan pengusaha bioskop Elita Concern, F.A.A Buse ini menjadi yang pertama dibangun di Cimahi, tepatnya pada tahun 1937.

Awalnya, Rio dijadikan tempat hiburan bagi para tentara Belanda dan kaum elite di Cimahi. Bioskop ini telah tutup pada medio 2000-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ada Bioskop Harapan. Bioskop ini dibangun tahun 1960, lokasinya persis di seberang Rio. Kini tempat itu telah berubah menjadi pusat niaga Ramayana.

"Sebelum jadi Ramayana, tahun 1983, sempat ada bioskop Cimahi Mekar atau Cimek (pengganti Bioskop Harapan), saya kurang tahu persis berapa tahun
berubahnya (jadi pusat niaga)," kata Machmud Mubarok dari Tjimahi Heritage saat dihubungi detikcom, Selasa (14/1/2020).


Bekas bioskop Misbar di Babakan, CimahiBekas bioskop Misbar di Babakan, Cimahi Foto: Yudha Maulana

Kemudian bioskop Misbar di Babakan, sekarang bangunan ini ditutupi seng tinggi dan terpasang spanduk dijual di depannya. Tampak rerumputan tinggi tumbuh liar di halamannya.

"Ada juga bioskop Rex, tempatnya di Kodim. Sekarang jadi Gedung Siliwangi, dulu itu dibangun oleh Belanda pada tahun 1940-1950," ucapnya.

Lalu ada juga, Bioskop Angkasa yang berada di Leuwigajah. Konon, di tempat ini bila hujan turun, para penonton bubar karena terguyur air hujan. "Sekarang juga sudah tidak ada, karena terpotong oleh Tol Purbaleunyi," katanya.


Simak Juga "Uniknya Lukisan Pelepah Pisang, Cimahi"

[Gambas:Video 20detik]



Terakhir, adalah Bioskop Cimahi 21 di Gedung yang menjadi Transmart saat ini.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi Budi Raharja mengatakan, gulung tikarnya bioskop tersebut karena tergerus modernisasi.

"Sekitar tahun 2000-an muncul demam VCD, diperparah dengan munculnya kaset VCD bajakan. Jadinya banyak pengusaha bioskop yang kesulitan," kata Budi saat ditemui di ruang kerjanya.

Selain itu, banyak warga Kota Cimahi yang menonton ke Bandung. "Karena dulu juga kan kasetnya masih konvensional, jadi roll film itu dibawa. Di Cimahi seringnya filmnya telat, jadi dua minggu sudah tayang di Bandung, di Cimahi baru tayang kemudian," kata Budi.

Budi mengaku belum lama ini ada investor yang hendak membangun bioskop di Cimahi. Namun, ia belum tahu kapan wacana tersebut bakal terealisasi. "Kami sambut positif saja, karena bisa menambah PAD dari sektor hiburan," ucap Budi.
Halaman 2 dari 2
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads