Herman tiba bersama rombongan sejumlah pejabat datang ke lokasi tersebut pada Senin (13/1/2020) petang. Menurut Herman, kondisi kelas jauh tersebut memang kurang layak dan akan dibantu untuk dibangun kelas sehingga siswa nyaman belajar.
"Pasti akan kami perhatikan, dan kondisinya memang seadanya. Tapi ke depan akan dibangun ruang kelas yang layak," ujar Herman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengatakan, keberadaan kelas jauh di Desa Karyabakti memang diperlukan. Sebab untuk menuju ke sekolah induk, para siswa dari sejumlah kampung di desa tersebut harus berjalan lebih dari empat kilometer.
"Kami akan data dulu berapa banyak siswa yang belajar di kelas jauh itu, dan berapa banyak kemungkinan anak yang bakal bersekolah di sana di tahun ajaran baru. Kalau memungkinkan pasti akan kami bantu, bangunkan ruang kelas yang layak," tutur Herman.
![]() |
"Tentu, guru tersebut juga akan bari bersi sejumlah apresiasi dan bantuan. Terutama kaitan kesejahteraannya. Karena dia berjasa untuk mendidik anak-anak dengan kondisi ruang belajar yang terbatas. Semangatnya perlu diapresiasi dan dijadikan contoh untuk guru lainnya," tutur Herman.
Puluhan siswa kelas jauh SDN Jaya Harapan harus belajar dana kondisi yang kurang nyaman. Bahkan pada semester lalu, mereka belajar di sebuah musala, Kampung Cigedong, Desa Karyabakti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Di sisi lain, yang turut menjadi perhatian ialah perjuangan Dewi Suryani, difabel yang berstatus guru honorer. Ia rela berjalan satu jam setengah dengan jarak sekitar 7 kilometer untuk mengajar para siswa di kelas jauh tersebut. (bbn/bbn)