Berikut rangkuman beritanya:
Bentrok Geng Motor di Cirebon, 2 Tewas
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anenta tewas di lokasi kejadian. Sementara itu, Asmail yang sempat menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Cirebon, nyawanya tak tertolong. Kedua pemuda tersebut meninggal dengan luka bacok.
"Kedua korban merupakan kelompok Cirebon Gengster," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erlangga dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).
Total tujuh pelaku yang ditangkap polisi. Mereka yaitu DH, S, MFS, MF, MTR, AP dan IS. Masing-masing pelaku memiliki peran. Mayoritas pelaku brutal tersebut masih berusia belasan tahun.
"Pelakunya merupakan geng motor RPUS atau Remaja Penggung Untuk Santai," kata Erlangga.
Dewan Usul Ridwan Kamil Beli Helikopter
Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat mengakui adanya usulan dari anggota dewan agar Pemprov Jabar membeli helikopter. Salah satunya dalam menunjang kinerja gubernur Jabar mendatangi masyarakat di pelosok.
"Saya paham maksud Pak Irfan (fraksi Demokrat) sepertinya harus ada helikopter untuk gubernur supaya mudah menjangkau daerah bencana yang aksesnya sulit untuk ditembus" kata Taufik.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil angkat bicara mengenai usulan DPRD Jabar untuk membeli helikopter. Kang Emil, sapaannya, menunggu respons masyarakat mengenai usulan tersebut.
Wacana ini mencuat dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan tahun 2019-2020 di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (6/1/2020). Usulan datang dari anggota DPRD Jabar Irfan Suryanegara.
"Kita lihat saja dalam pembahasannya apakah rakyat melihat itu perlu atau tidak. Kalau nanti datang dari gubernur takut keliru," kata Emil usai rapat paripurna.
Ikan Aligator di Gigit Tangan Balita
Terungkap asal-usul keberadaan dua ikan aligator yang berada di kolam area Lapas Wanita Bandung. Salah satu ikan berbahaya itu menggigit tangan seorang anak balita. Siapa pemilik ikan tersebut?
Pihak Lapas Wanita Sukamiskin Bandung mengungkapkan dua ekor ikan predator itu dipelihara sejak delapan bulan lalu. Kalapas Wanita Bandung Rafni Trikoriaty Irianta menuturkan berdasarkan pengakuan anak buahnya, ikan predator air tawar itu dipelihara saat ukurannya kecil.
"Jadi kalau kata staf saya, ikan itu dikasih dari keluarga warga binaan. Jadi dikasihnya masih kecil, (sekarang) umurnya sudah delapan bulanan. Jadi memang sebelum-sebelumnya itu ikan yang kita pelihara mati terus, ini (ikan aligator) yang awet," kata Rafni di kantornya, Senin (6/1/2020).
Ia mengaku kecolongan dengan keberadaan ikan berbahaya tersebut. Karena, sambung dia, selama ini anak buahnya tidak pernah memberitahu terkait perlihatkan dua ekor ikan aligator di kolam lapas.
"Ini yang disayangkan, nggak ada staf yang lapor ke saya soal ikan ini. Mereka juga nggak tahu kalau ikan ini berbahaya, karena selama ini nggak ada yang terluka juga. Tapi saya tegaskan jangan pelihara lagi ikan seperti itu," tutur Rafni.
![]() |
Tanggapan Bupati Bandung Soal OTT Pegawai Disdik
Bupati Bandung Dadang M Naser mengaku prihatin atas kasus OTT Kabid SMP Disdik Kabupaten Bandung berinisial MS oleh tim Saber Pungli Polda Jabar. Ia langsung mengumpulkan kepala dinas di rumah dinasnya.
Dadang menyebut OTT yang terjadi Jumat (3/12) lalu baru diketahuinya Sabtu (4/12) malam. Ia mengaku kaget, mengetahui Kabar Kabid SMP Disdik Kabupaten Bandung kena OTT saat berkumpul bersama musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS).
"Tentu saya sebagai kepala daerah sangat prihatin. Sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini," kata Dadang di rumah jabatannya di Komplek Pemkab, Senin (6/12/2020).
Dadang mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Pasalnya, pelayanan publik sudah kondusif.
"Kita sedang adem, terhadap pelayanan publik tapi ini ada bahasanya iuran DAK. Itu terjadi, menurut sisi hukum dan sisi aparatur dari saber pungli itu salah," ungkapnya.
Halaman 4 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini