Heboh Manusia Gorong-gorong di Bandung
Jagad dunia maya dihebohkan aksi seorang pria yang nekat menyelami gorong-gorong di Jalan H.Syahroni, RW01/RT02, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Pria itu diketahui bernama Uha (42).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu Uha yang tak mengenakan baju masuk ke dalam gorong-gorong meluap. Seorang pria lainnya, Oho, memegang tangga yang menjulur ke dalam gorong-gorong sebagai pijakan Uha ketika naik.
![]() |
Aksi ini sudah dilakoninya sejak tahun 2015 bersama Oho. Pria yang berprofesi sebagai Linmas ini mengaku melakukan aksinya secara sukarela untuk mencegah banjir di jalan tersebut."Saya gak takut atau jijik. Anggap aja kalau pas nyelam masuk ke mulut (airnya) rasa stoberi," tutur Uha.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengapresiasi aksi warganya tersebut. Ia bangga dan terharu dengan tindakan Uha.
Vonis Anak Bupati Majalengka
Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Majalengka memvonis Irfan Nur Alam, anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, dengan hukum kurungan penjara 1 bulan 15 hari.
"Terdakwa telah terbukti dengan sah melakukan tindak pidana karena kealpaannya (kelalaiannya) melukai orang dengan sedemikian rupa sehingga menyebabkan sakit sementara. Dua, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa kurungan penjara satu bulan 15 hari," kata Hakim Ketua Eti Koernniati saat membacakan amar putusan di PN Majalengka Jalan Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Jabar, Senin (30/12/2019).
Dalam proses persidangan, Eti menjelaskan tentang hal-hal yang memberatkan dan meringankan hukuman Irfan. Kegaduhan yang ditimbulkan dinilai memberatkan hukuman anak bupati Majalengka tersebut.
"Yang meringankan terdakwa bersikap sopan, mengakui kesalahannya, berjanji tidak mengulangi perbuatannya, terdakwa dan korban telah membuat perdamaian, dan korban telah mencabut laporannya," kata Eti.
Selain kurungan penjara, Eti juga membacakan tentang pancabutan izin penggunaan senjata terhadap Irfan.
Koboi Penembak Pedagang Kopi Ditangkap
Kisah penembakan brutal yang menyasar pedagang kopi asongan berakhir klimaks setelah personel Satreskrim Polres Cimahi dan Polsek Padalarang menjebloskan kawanan koboi ke balik jeruji besi.
Cerita aksi penembak pedagang kopi itu bermula pada Jumat dini hari, 20 Desember 2019. Ketika itu korban, Agus Sumpena (50), baru saja tiba di jongko dagangnya di dekat gerbang tol (GT) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Tiba-tiba, tiga pria bermasker yang turun dari mobil Avanza silver yang parkir 10 meter dari jongkonya, menghampiri dan tanpa basi-basi memberondong peluru yang mengenai kepala dan lengannya.
Agus harus menjalani operasi di RS Sartika Asih untuk mengangkat dua proyektil yang bersarang di dahi dan pipi kirinya. Sementara tiga peluru lainnya, melukai lengannya.
Polisi membentuk tim gabungan untuk mencari keberadaan penembak pedagang kopi. Pasalnya, petunjuk berupa pelat nomor kendaraan yang ditunggangi para koboi masih belum diketahui pasti.
Setelah sepekan berlalu, akhirnya polisi berhasil meringkus Awan Kurniawan sang eksekutor di Ciamis, Jawa Barat. Sang koboi tersebut ditembak polisi saat dalam pelarian menuju Pangandaran.
"Kami tidak mau mengambil resiko, karena tersangka ini melarikan diri dan memiliki senjata. Akhirnya petugas melakukan tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku," ujar Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki di Mapolres Cimahi, Selasa (31/12/2019).
Sementara itu ketiga pelaku lainnya, yakni, Beni Kurniawan, Pery Sopyan dan Suryana, diringkus di Kota Bandung tanpa perlawanan. Satu orang lainnya berinisial P masih dalam pencarian petugas.
Awalnya, berdasarkan keterangan korban dan para saksi, korban merupakan target salah sasaran. Namun, setelah diusut, ternyata kasus ini bermula dari utang piutang serta dendam antara Agus dan Awan.
"Karena Awan ini punya musuh, Agus yang pernah memiliki utang kepadanya," kata Yoris didampingi Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
Heboh Pria Garut Injak Alquran
Hary Kurniawan, pria asal Garut, Jawa Barat, bikin heboh lantaran fotonya viral di media sosial saat menginjak kitab yang disebut-sebut Al-Qur'an. Belakangan diketahui, ulah tersebut dilakoninya lantaran diminta oleh sang kekasih. Polisi memastikan lembaran berbahasa Arab yang diinjak Hary itu bukan Al-Qur'an, melainkan kitab Majmu Syarif.
Aksi injak kitab Majmu Syarif itu dilakukan Hary pada April 2019. Saat itu, dia diminta bersumpah oleh kekasihnya, inisial A. Hary saat itu diminta untuk membuktikan cinta kepada A. A yang bekerja sebagai TKW di Qatar itu ragu jika Hary yang berstatus duda itu akan menikahi dirinya.
"Maksud pelaku HK melakukan hal tersebut dikarenakan disuruh oleh kekasihnya," kata Kapolres Garut AKBP Dede Yudy Ferdiansah di Mapolres Garut, Selasa (31/12).
A juga meminta Hary bersumpah menginjak kitab. Alasannya karena dia mencurigai Hary berselingkuh dengan wanita lain. "Setelah diminta bersumpah, kemudian pelaku ini menginjak buku bertulis huruf Arab ini sambil bersumpah," ujar Dede.
Usai bersumpah dengan cara menginjak kitab tersebut, Hary langsung mengirimkan foto-fotonya ke A via WhatsApp. Kisah cinta Hary dan A nampaknya tidak berjalan mulus. Awal Desember 2019, Hary dituding selingkuh oleh A.
A yang kesal, kemudian menyebarkan foto saat Hary menginjak kitab Majmu Syarif itu ke media sosial. Selain itu, A membumbui unggahannya itu dengan keterangan bahwa Hary merupakan kafir dan sengaja menginjak Al-Qur'an.
"Jadi foto-foto tersebut diunggah oleh pelaku A," kata Dede.
Polisi yang mengetahui adanya foto-foto tersebut langsung melaksanakan investigasi. Tim Resmob Polres Garut dikerahkan untuk menelusuri informasi. Setelah mengantongi identitas, tim yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Maradona Armin Mappaseng menangkap Hary di rumahnya, beberapa jam setelah foto tersebut viral di media sosial.
"Bersangkutan diamankan kemarin (Senin, 30/12/2019) sore," ucap Dede.
Kini Hary masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Garut. Polisi berupaya mengembangkan kasus tersebut dengan memburu A. Polisi menghadirkan Hary saat merilis kasus tersebut di Mapolres Garut, Selasa (31/12). Ia diberi kesempatan berbicara.
"Untuk seluruh umat Muslim khususnya yang ada di Garut dan umumnya yang ada seluruh dunia, saya meminta maaf atas kesalahan yang sudah saya perbuat," tutur Hary.
Longsor di Tasikmalaya, Tiga Dusun Terisolir
Diguyur hujan deras, tanah longsor terjadi di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat, kamis (02/01/20). Jalan desa penghubung tiga dusun longsor sepanjang 20 meter dengan lebar 11 meter dan ketinggian empat meter.
Selain menyebabkan satu rumah ambruk, longsor juga memutus saluran air, jalan desa hingga sebabkan tiga dusun terisolir. Akses kesehatan dan juga ekonomi sebanyak 570 kepala keluarga terhambat.
"Longsor terjadi pukul 06.00 WIB. Kami turunkan anggota ke lokasi untuk bantu masyarakat. Saya sendiri ke lokasi bersama sama anggota," ujar AKBP Dony Eka Putra, Kapolres Tasikmalaya.
Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang Rabu malam. Kontur tanah di pegunungan ditambah zona merah rawan longsor diduga jadi penyebabnya.
Petugas kepolisian, TNI, dan BPBD dibantu pihak kecamatan Puspahiang berupaya membuat jalan kecil yang bisa dilalui warga.
"Kita lagi upayakan buat jalur alternatif agar aktivitas masyarakat tetap berjalan. Kami juga turunkan satuan lalu lintas untuk berjaga di lokasi agar tidak ada pengendara yang celaka", tambah dony.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materil ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Banjir Bandang Rusak 30 Rumah di Padalarang
Warga Kampung Pajagalan, Desa Cipeundeuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai bersih-bersih pascabanjir bandang luapan Sungai Cihaurgeulis.
Sebelumnya, warga harus berlari ke tempat aman pada malam pergantian tahun baru pada 31 Januari 2019 lalu. Pasalnya, ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.
Dilaporkan 30 rumah rusak berat dalam peristiwa ini, sementara 60 jiwa masih bertahan di pengungsian. Sebanyak 240 jiwa lainnya memilih untuk tinggal di rumah kerabat.
"Rumah mertua saya hancur tergerus oleh debit air Cihaurgeulis yang tinggi, kebetulan memang rumahnya berada di kelokan sungai," ujar Adi (28) saat ditemui detikcom, Kamis (2/1/2020).
Warga dibantu sejumlah relawan dari tim Tagana, Laskar Pembela Islam dan relawan lainnya membantu membersihkan material yang terseret banjir.
"Banjir kali ini paling parah, sebelumnya kalau banjir paling hanya di depan masjid saja, enggak pernah sampai ke belakang seperti ini," ucapnya.
Ketua RT 5 RW 2 Desa Cipeundeuy Dedi Supriadi mengatakan, saat ini bantuan sudah berdatangan. "Kami sambil menunggu bantuan yang permanen seperti pembuatan tanggul," katanya.
11 Desa di Bogor Terisolir Akibat Longsor
Sebanyak 11 desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor terisolir akibat bencana longsor. Tiga warga terdampak juga masih dinyatakan hilang akibat peristiwa tersebut.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan hasil pendataan sementara terdapat 400 KK yang terisolir dari 11 desa tersebut.
"Dari 11 desa terisolir, hasil asesmen sementara 400 KK yang terdampak namun sebagian besar sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Deden dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (3/1/2020).
Dia menuturkan ada tiga warga yang dinyatakan hilang karena diduga tertimbun longsor. Antara lain Amri (60), Saroh (25) dan Cicih (5) yang merupakan warga Desa Harkat Jaya.
"Kedalaman longsor mencapai 5-6 meter. Tim masih melakukan pencarian korban sejak pagi tadi," ujar Deden.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Majalengka memvonis Irfan Nur Alam, anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, dengan hukum kurungan penjara 1 bulan 15 hari.
"Terdakwa telah terbukti dengan sah melakukan tindak pidana karena kealpaannya (kelalaiannya) melukai orang dengan sedemikian rupa sehingga menyebabkan sakit sementara. Dua, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa kurungan penjara satu bulan 15 hari," kata Hakim Ketua Eti Koernniati saat membacakan amar putusan di PN Majalengka Jalan Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Jabar, Senin (30/12/2019).
![]() |
"Yang meringankan terdakwa bersikap sopan, mengakui kesalahannya, berjanji tidak mengulangi perbuatannya, terdakwa dan korban telah membuat perdamaian, dan korban telah mencabut laporannya," kata Eti.
Selain kurungan penjara, Eti juga membacakan tentang pancabutan izin penggunaan senjata terhadap Irfan.
Koboi Penembak Pedagang Kopi Ditangkap
Kisah penembakan brutal yang menyasar pedagang kopi asongan berakhir klimaks setelah personel Satreskrim Polres Cimahi dan Polsek Padalarang menjebloskan kawanan koboi ke balik jeruji besi.
Cerita aksi penembak pedagang kopi itu bermula pada Jumat dini hari, 20 Desember 2019. Ketika itu korban, Agus Sumpena (50), baru saja tiba di jongko dagangnya di dekat gerbang tol (GT) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Tiba-tiba, tiga pria bermasker yang turun dari mobil Avanza silver yang parkir 10 meter dari jongkonya, menghampiri dan tanpa basi-basi memberondong peluru yang mengenai kepala dan lengannya.
Agus harus menjalani operasi di RS Sartika Asih untuk mengangkat dua proyektil yang bersarang di dahi dan pipi kirinya. Sementara tiga peluru lainnya, melukai lengannya.
Polisi membentuk tim gabungan untuk mencari keberadaan penembak pedagang kopi. Pasalnya, petunjuk berupa pelat nomor kendaraan yang ditunggangi para koboi masih belum diketahui pasti.
Setelah sepekan berlalu, akhirnya polisi berhasil meringkus Awan Kurniawan sang eksekutor di Ciamis, Jawa Barat. Sang koboi tersebut ditembak polisi saat dalam pelarian menuju Pangandaran.
"Kami tidak mau mengambil resiko, karena tersangka ini melarikan diri dan memiliki senjata. Akhirnya petugas melakukan tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku," ujar Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki di Mapolres Cimahi, Selasa (31/12/2019).
Sementara itu ketiga pelaku lainnya, yakni, Beni Kurniawan, Pery Sopyan dan Suryana, diringkus di Kota Bandung tanpa perlawanan. Satu orang lainnya berinisial P masih dalam pencarian petugas.
![]() |
"Karena Awan ini punya musuh, Agus yang pernah memiliki utang kepadanya," kata Yoris didampingi Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
Heboh Pria Garut Injak Alquran
Hary Kurniawan, pria asal Garut, Jawa Barat, bikin heboh lantaran fotonya viral di media sosial saat menginjak kitab yang disebut-sebut Al-Qur'an. Belakangan diketahui, ulah tersebut dilakoninya lantaran diminta oleh sang kekasih. Polisi memastikan lembaran berbahasa Arab yang diinjak Hary itu bukan Al-Qur'an, melainkan kitab Majmu Syarif.
Aksi injak kitab Majmu Syarif itu dilakukan Hary pada April 2019. Saat itu, dia diminta bersumpah oleh kekasihnya, inisial A. Hary saat itu diminta untuk membuktikan cinta kepada A. A yang bekerja sebagai TKW di Qatar itu ragu jika Hary yang berstatus duda itu akan menikahi dirinya.
"Maksud pelaku HK melakukan hal tersebut dikarenakan disuruh oleh kekasihnya," kata Kapolres Garut AKBP Dede Yudy Ferdiansah di Mapolres Garut, Selasa (31/12).
![]() |
Usai bersumpah dengan cara menginjak kitab tersebut, Hary langsung mengirimkan foto-fotonya ke A via WhatsApp. Kisah cinta Hary dan A nampaknya tidak berjalan mulus. Awal Desember 2019, Hary dituding selingkuh oleh A.
A yang kesal, kemudian menyebarkan foto saat Hary menginjak kitab Majmu Syarif itu ke media sosial. Selain itu, A membumbui unggahannya itu dengan keterangan bahwa Hary merupakan kafir dan sengaja menginjak Al-Qur'an.
"Jadi foto-foto tersebut diunggah oleh pelaku A," kata Dede.
Polisi yang mengetahui adanya foto-foto tersebut langsung melaksanakan investigasi. Tim Resmob Polres Garut dikerahkan untuk menelusuri informasi. Setelah mengantongi identitas, tim yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Maradona Armin Mappaseng menangkap Hary di rumahnya, beberapa jam setelah foto tersebut viral di media sosial.
"Bersangkutan diamankan kemarin (Senin, 30/12/2019) sore," ucap Dede.
Kini Hary masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Garut. Polisi berupaya mengembangkan kasus tersebut dengan memburu A. Polisi menghadirkan Hary saat merilis kasus tersebut di Mapolres Garut, Selasa (31/12). Ia diberi kesempatan berbicara.
"Untuk seluruh umat Muslim khususnya yang ada di Garut dan umumnya yang ada seluruh dunia, saya meminta maaf atas kesalahan yang sudah saya perbuat," tutur Hary.
Diguyur hujan deras, tanah longsor terjadi di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat, kamis (02/01/20). Jalan desa penghubung tiga dusun longsor sepanjang 20 meter dengan lebar 11 meter dan ketinggian empat meter.
Selain menyebabkan satu rumah ambruk, longsor juga memutus saluran air, jalan desa hingga sebabkan tiga dusun terisolir. Akses kesehatan dan juga ekonomi sebanyak 570 kepala keluarga terhambat.
"Longsor terjadi pukul 06.00 WIB. Kami turunkan anggota ke lokasi untuk bantu masyarakat. Saya sendiri ke lokasi bersama sama anggota," ujar AKBP Dony Eka Putra, Kapolres Tasikmalaya.
Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang Rabu malam. Kontur tanah di pegunungan ditambah zona merah rawan longsor diduga jadi penyebabnya.
![]() |
"Kita lagi upayakan buat jalur alternatif agar aktivitas masyarakat tetap berjalan. Kami juga turunkan satuan lalu lintas untuk berjaga di lokasi agar tidak ada pengendara yang celaka", tambah dony.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materil ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Banjir Bandang Rusak 30 Rumah di Padalarang
Warga Kampung Pajagalan, Desa Cipeundeuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai bersih-bersih pascabanjir bandang luapan Sungai Cihaurgeulis.
Sebelumnya, warga harus berlari ke tempat aman pada malam pergantian tahun baru pada 31 Januari 2019 lalu. Pasalnya, ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.
Dilaporkan 30 rumah rusak berat dalam peristiwa ini, sementara 60 jiwa masih bertahan di pengungsian. Sebanyak 240 jiwa lainnya memilih untuk tinggal di rumah kerabat.
"Rumah mertua saya hancur tergerus oleh debit air Cihaurgeulis yang tinggi, kebetulan memang rumahnya berada di kelokan sungai," ujar Adi (28) saat ditemui detikcom, Kamis (2/1/2020).
![]() |
"Banjir kali ini paling parah, sebelumnya kalau banjir paling hanya di depan masjid saja, enggak pernah sampai ke belakang seperti ini," ucapnya.
Ketua RT 5 RW 2 Desa Cipeundeuy Dedi Supriadi mengatakan, saat ini bantuan sudah berdatangan. "Kami sambil menunggu bantuan yang permanen seperti pembuatan tanggul," katanya.
11 Desa di Bogor Terisolir Akibat Longsor
Sebanyak 11 desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor terisolir akibat bencana longsor. Tiga warga terdampak juga masih dinyatakan hilang akibat peristiwa tersebut.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan hasil pendataan sementara terdapat 400 KK yang terisolir dari 11 desa tersebut.
"Dari 11 desa terisolir, hasil asesmen sementara 400 KK yang terdampak namun sebagian besar sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Deden dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (3/1/2020).
![]() |
"Kedalaman longsor mencapai 5-6 meter. Tim masih melakukan pencarian korban sejak pagi tadi," ujar Deden.
Halaman 2 dari 7
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini