.webp)
Ketua tim Basarnas Provinsi Jawa Barat, Edwin P, mengatakan, pencarian yang dilakukan pada Minggu (29/12/2019) difokuskan di hutan Cisarakan-Rawa Buruy yang menjadi lokasi menghilangnya Alfin.
"Kami sebar tim di titik utama, mulai dari lokasi kakek dari Alfin mencari kayu bakar hingga sekitar jalan yang dilalui baik menuju hutan atau ke perkampungan," kata dia, Minggu (29/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi cuaca yang kerap hujan membuat tim harus menghentikan pencarian. Sebab risiko terjadinya bencana tinggi dan dikhawatirkan tim menjadi korban dari dampak cuaca buruk tersebut.
"Yang kami khawatirkan kondisi jalan jadi licin, terjadi bencana, hingga adanya petir. Makanya beberapa kali pencarian dihentikan lebih cepat. Tapi akan kami terus lakukan pencarian," ungkapnya.
Kapolsek Campaka AKP Tio mengatakan, saat hari pertama adanya informasi seorang anak hilang di hutan, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
"Sejak hari pertama kami lakukan pencarian bersama keluarga. Dan beberapa hari terakhir kami juga dibantu oleh BPBD serta Badan Sar," tuturnya.
Petugas, sempat memperluas area pencarian Alfin tidak hanya di Hutan Cisarakan-Rawa Buruy, tetapi hingga Hutan Gunung Putri yang diduga Alvin terlihat oleh warga.
"Kami masih berharap Alfin selamat dan segera bisa ditemukan, sehingga secepatnya berkumpul dengan keluarganya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, sebelum diketahui hilang, Alfin sempat menemani kakeknya, Deden mencari kayu bakar di dalam hutan yang berjarak lebih kurang 10 kilometer dari rumahnya di Kampung Jamilega Desa Sukasirna, Senin (23/12/2019).
Alfin yang baru tinggal 2 minggu bersama kakeknya itu berangkat ke hutan sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah sampai di hutan sekitar pukul 10.00 WIB kakeknya menyuruh Alfin pulang duluan.
Tetapi setelah kakek ikut menyusul pulang dan tiba di rumah pada pukul 11.00 Wib, Alfin tidak ada di rumah dan dinyatakan hilang. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
