Bisnis Esek-esek Jelang Nataru di Cianjur, Satu Malam PSK Layani Belasan Tamu

Bisnis Esek-esek Jelang Nataru di Cianjur, Satu Malam PSK Layani Belasan Tamu

Ismet Selamet - detikNews
Minggu, 29 Des 2019 13:59 WIB
Foto: Ismet Selamet
Cianjur - Menjelang malam tahun baru, prostitusi di Cianjur, Jawa Barat semakin menggeliat. Bahkan seorang pekerja seks komersial (PSK) bisa mendapat belasan tamu dalam semalam.

Berdasarkan penelusuran detikcom di salah satu kawasan prostitusi di Cipanas, Cianjur aktivitas prostitusi mulai berlangsung pada pukul 20.00 WIB.

Wisatawan atau tamu yang datang akan disambut para calo yang merangkap tukang ojek. Mereka akan langsung menawarkan tempat penginapan bersama PSK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau dimana pak, di villa atau di bawah (kawasan prostitusi)? Nanti saya antar perempuannya," kata salah seorang tukang calo yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/12/2019) lalu.

Menurut dia, untuk tamu dari luar kota memang kerap diantar oleh para calo. Sedangkan tamu lokal biasanya sudah tahu lokasi dan langsung menuju penginapan untuk memesan PSK.

Pada momentum hari besar, terutama Natal dan tahun baru jumlah tamu yang datang meningkat. Terutama wisatawan luar kota yang berlibur di Cianjur di kawasan Cipanas dan sekitarnya.

"Lumayan kalau liburan gini, kebanyakan dari luar kota," ungkapnya.

Simak Video "Diiming-imingi Kerja di Kafe, Dua Remaja Ini Ternyata Jadi PSK"



Diakui salah seorang PSK, T (24), jika libur akhir pekan dia hanya mendapat lima sampai enam tamu dalam semalam, tetapi saat libur Natal dan tahun baru dalam semalam bisa melayani belasan tamu.

"Kalau lagi ramai, misalnya selesai dari satu tamu langsung pindah ke kamar lain layani tamu lagi. Kuat-kuatnya kita aja, kalau sanggup bisa sampai belasan orang. Ada yang memang buat dipakai ada yang hanya striptis," jelasnya.

Bahkan untuk momen tahun baru, tarif pun sudah dipatok sekitar Rp 400ribu- Rp800 ribu untuk short time dan sekitar Rp 1,2 juta untuk long time.

Biaya sewa kamar pun dipatok hingga dua kali lipat, dari biasanya yang hanya Rp 200 ribu untuk dua kamar, bisa naik jadi Rp 500 ribu per malam.

"Biasanya tawar menawar dulu, tapi tidak jauh dari itu. Karena kan harus dibagi-bagi, buat bos dan calo," ujarnya.

Selain di kawasan prostitusi, aktivitas penjajakan seksual di Cipanas saat tahun baru juga terjadi di sejumlah vila di Cianjur.

Tetapi saat sehari sebelum dan sesudah Nataru, para PSK hanya melayani di kawasan prostitusi, lantaran mereka sudah tahu jika di waktu-waktu tertentu kawasan vila dan penginapan lainnya menjadi sasaran razia, baik dari Satpol PP ataupun kepolisian.

"Kalau tahun baru pilih-pilih, tidak mau di villa pasti ada razia. Makanya tamu juga datang ke sini, kebanyakan dari luar kota," ungkap perempuan asal Sukabumi.

Di sisi lain, Polres Cianjur kembali mengungkap bisnis Prostitusi di Kota Bunga, Cipanas Cianjur, Sabtu (28/12/2019). Empat orang muncikari ditetapkan sebagai tersangka.

Keempat muncikari masing-masing berinisial FN alias Bunda Fanny, Adt, Ds alias Deos dan Kus alias Jewer.

Petugas juga mengamankan sebanyak 11 orang perempuan dan 1 orang laki-laki yang dijajakan sebagai 'Lady Boy' oleh para pelaku.

"Mereka melakukan eksploitasi seksual kepada para korbannya, dijajakan kepada para WN asing berkebangsaan timur tengah di kawasan Villa Kota Bunga, Desa Sukanagalih, Pacet," kata Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto.

Belasan wanita ini diangkut menggunakan mobil dan menjajakan para korbannya kepada WNA Timur Tengah. "Korban mendapat bagian setelah semua hasil transaksi diterima oleh muncikari, kita grebek saat proses itu terjadi," tambah Juang.

Para pelaku terancam dijerat dengan pasal 2 UU RI nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana orang. Selain itu polisi juga menyita 12 handphone dengan berbagai merk, 25 lembar uang pecahan Rp100.000, satu unit kendaraan Daihatsu Xenia warna abu-abu dengan nopol B-1687 BZS.

"Ancaman penjara 15 tahun dan denda, ini sudah kesekian kalinya kami memburu para pelaku tindak pidana perdagangan orang. Terutama modus prostitusi, ini juga yang menjadi harapan masyarakat Cianjur," jelasnya.

Selain pengungkapan tersebut, sebelumnya Polres Cianjur telah mengungkap jaringan prostitusi serupa di kawasan Kota Bunga. Pada awal Oktober 2019 polisi meringkus lima pelaku yakni NM, JM, JNH, DA alias Mamih, dan H.

Di akhir November 2019 Polres Cianjur juga mengamankan pasangan suami istri Agus Sahlan dan Aenun Saadah, upaya mereka mengirim 15 orang secara ilegal ke timur tengah digagalkan Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cianjur.

Halaman 2 dari 3
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads