Kapolres Sukabumi, AKBP Nuredy Irwansyah menyebut Satgas Bencana dibentuk untuk mengantisipasi rawan bencana seperti tanah longsor, banjir dan puting beliung.
"Potensi rawan bencana akan meningkat bersamaan dengan datangnya musim penghujan di wilayah Sukabumi. Dengan kondisi itu maka Polres Sukabumi bersama kawan-kawan TNI dan unsur kebencanaan dan tim SAR telah siap ketika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk gerak cepat dalam penanganan bencana," kata Nuredy kepada detikcom, Sabtu (28/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengimbau warga agar lebih meningkatkan kewaspadaan terutama di daerah-daerah yang rawan terjadinya bencana alam serta mengimbau agar warga masyarakat untuk menjaga lingkungan di musim penghujan ini tidak membuang sampah ke selokan atau sungai karena itu salah satu penyebab terjadinya banjir. Bagi masyarakat di sepanjang pesisir pantai untuk lebih mewaspadai terjadinya gelombang tinggi di pantai," jelas dia.
Jalur Lintasan Rawan
Sementara itu, Kasatlantas Polres Sukabumi Iptu Riki FM meminta pengendara selalu waspada saat melintasi jalur rawan bencana. Ada beberapa titik jalur yang memang rawan kejadian bencana alam.
"Jalur rawan kebencanaan itu berada di Jalan Cikidang, Warungkiara, Bantargadung, Simpenan dan Cisolok. Kerawanan itu mulai dari tanah longsor, pohon tumbang dan potensi lain, selain wilayah disebut tadi masuk potensi juga di jalur menuju arah Geopark Ciletuh pantai Palangpang hingga ke Ujunggenteng," ungkap Riki.
Bersama Satgas Kebencanaan setiap informasi titik bencana akan diinformasikan kepada setiap pengguna jalan yang melintas baik itu melalui tanda peringatan atau pengalihan arus.
"Ketika terjadi kebencanaan, personel yang bertugas akan memberitahukan informasi kepada para pengendara. Sistem pengalihan arus, satu arah atau penutupan akan diberlakukan ketika di jalur lintasan ada kejadian bencana," ujar Riki. (sya/mud)