Ulat berwarna hitam itu menguasai gedung SLBN. Teror ulat bulu itu membuat warga sekolah mengalami gatal-gatal.
"Iya pada gatal-gatal. Jadi terganggu. Sekarang sih sekolah sedang libur semester, jadi sepi," kata penjaga sekolah, Yadi (45), di SLBN Desa Sindanglaut, Senin (23/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ulat bulu ini berasal dari pohon-pohon jati yang berada di sekitar sekolah. Tahun ini paling banyak," kata Yadi.
Yadi mengatakan teror ulat bulu itu sudah terjadi sejak pekan lalu. Sekadar diketahui, posisi SLBN dikelilingi pohon jati. Saat ini, Yadi berusaha mengusir ribuan ulat bulu menggunakan pestisida dan cairan pemusnah serangga.
"Sekarang disemprot pakai pestisida dan pemusnah serangga dulu. Ya harapannya dinas bisa bantu menangani soal ini," kata Yadi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini