Nihil Jembatan, Warga-Pelajar Karyamukti Cianjur Terobos Sungai

Nihil Jembatan, Warga-Pelajar Karyamukti Cianjur Terobos Sungai

Ismet Selamet - detikNews
Senin, 23 Des 2019 14:43 WIB
Untuk menyeberangkan para pelajar, terkadang beberapa orang warga bersiaga di pinggir sungai untuk menggendongnya. (Foto: Ismet Selamet/detikcom)
Cianjur - Warga Desa Karyamukti, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus menantang maut melintasi Sungai Ciderma. Sudah puluhan tahun warga mengharapkan adanya pembangunan jembatan di sungai tersebut.

Warga khawatir keselamatan anak-anak mereka, lantaran untuk bersekolah itu para pelajar harus melintasi sungai. Adapun jembatan bambu kini sudah tersisa setengahnya. Rakit yang dibuat untuk para siswa melintas pun tergeletak di pinggir sungai dengan kondisi rusak parah, usai terbawa arus sungai.

"Sudah lebih dari tiga puluh tahun tidak ada jembatan. Dulu sempat dibangun jembatan seadanya menggunakan bambu, tapi hancur terbawa arus sungai saat banjir dan sungai meluap," ujar Ilham Hendrayana (34), warga Kampung Rahayu, Senin (23/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sekitar 1.500 keluarga dan ratusan pelajar yang menggunakan akses Sungai Ciderma untuk beraktivitas sehari-hari. Menurutnya, ada dua titik sungai dijadikan perlintasan warga, yaitu di Kampung Bojongkoneng dan Sukalila yang menghubungkan dengan Kampung Bimakarya.

Dua titik tersebut menjadi akses utama warga untuk beraktivitas dan siswa sekolah. Sebab di Kampung Bimakarya terdapat sarana pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat.

Untuk akses lain, warga harus memutar ke Desa Sukasirna dengan jarak dan waktu tempuh yang lebih lama, dibandingkan melintas Sungai Ciderma. "Kalau lewat sungai paling sepuluh menit warga kem Kampung sebelah atau siswa tiba ke sekolah. Tapi kalau melintas ke jalur memutar, butuh waktu 1,5 jam hingga 2 jam, karena jalannya rusak parah," tutur Ilham.

Warga pun memilih melintas sungai dengan lebar 40 meter. Untuk menyeberangkan para pelajar, terkadang beberapa orang warga bersiaga di pinggir sungai untuk menggendongnya.

"Kasihan kalau menyeberang sendiri, sepatu dan seragam jadi basah, terutama anak-anak. Ada juga beberapa siswa yang bawa sandal dan baju ganti, supaya seragamnya tidak basah saat menuju ke sekolah," kata Ilham.

Nihil Jembatan, Warga-Pelajar Karyamukti Cianjur Terobos SungaiWarga menggunakan sepeda motor terpaksa melintasi Sungai Ciderma Cianjur. (Foto: Ismet Selamet/detikcom)
Rosiah (43), warga yang juga orang tua siswa, mengungkapkan kalau sungai meluap pascahujan deras, warga lebih memilih untuk menyuruh anaknya berdiam di rumah dan tidak bersekolah. Biasanya ketinggian permukaan sungai bisa mencapai lima meter.

"Anak saya kan masih kecil, masih kelas 2 SD. Khawatir terbawa arus kalau sungai meluap. Makanya kami berharap segera ada bantuan dari pemerintah (membangun jembatan), supaya anak-anak kami bisa berangkat sekolah dengan tenang," tutur Rosiah.
Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads