Helikopter Jatuh di Tasikmalaya
Helikopter milik PT Air Transport Service jatuh di Kawasan Situhiang, Cigalantong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Helikopter tipe BO-105M PK-EAH ini terbang dengan rute Kawalu-Wanaraja. Helikopter berisi empat orang mengalami luka-luka. Korban diboyong ke RS Singaparna Medika Citrautama (SMC) Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basarnas Jawa Barat menyebut empat orang penumpang heli yang jatuh yakni Fuad Humran (anggota Polri/pilot), Tuti Budiawati (pegawai swasta), Agung Raharja (pegawai swasta asal Bandung/co-pilot) dan Johny Fajar Sofyan seorang PNS asal Bandung. Tiga orang luka berat, dan satu luka ringan yakni pilot Fuad Humran.
![]() |
Nama anggota DPR dari PPP Nurhayati Monoarfa disebut-sebut menjadi korban insiden helikopter jatuh di Tasikmalaya, Jawa Barat. Mendengar kabar itu, Nurhayati mengklarifikasi bahwa dia sudah turun dari helikopter sebelum heli itu jatuh.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan evakuasi sejumlah benda penting untuk investigasi jatuhnya helikopter tipe BO-105M PK-EAH yang jatuh di kawasan Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tim KNKT melakukan evakuasi tersebut dibantu sejumlah warga dan aparat TNI/Polri pada Minggu (17/3/2019) siang. Selain melakukan pemeriksaan lokasi jatuhnya pesawat, tim mengamankan sejumlah benda penting dari dalam helikopter seperti GPS hingga kotak hitam (black box).
Namun setelah bangkai heli dievakuasi dan dibantu warga, saat ini belum ada keterangan resmi terkait penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.
Baca juga: Fakta-fakta Helikopter Jatuh di Tasikmalaya |
Pembunuhan Ica
Oon Saonah alias Ica (33) tewas di kamar hotel kelas melati, Jalan Brigjen Soetoko, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Polisi menduga warga Mangkubumi, Tasikmalaya ini dibunuh.
Perempuan tersebut tewas terlentang di atas kasur kamar nomor 106, Rabu (6/3/2019). Jasad Ica ditemukan pegawai hotel yang curiga mendengar suara air kamar mandi terus mengalir.
"Kita duga korban pembunuhan. Ada lebam di punggung dan dagu" kata Kapolres Kota Tasikmalaya yang saat itu dijabat AKBP Febry Kurniawan melalui pesan singkat, (6/3/2019).
Polisi meringkus RFH (22) yang tak lain merupakan kekasih Ica di tempat persembunyainnya, Tasikmalaya, Senin (25/3/2019). Motif uang jadi pemicu aksi pembunuhan sadis tersebut. Pelaku membunuh dengan cara mencekik korban.
![]() |
"Tersangka mencekik sampai korban meninggal dunia," ucap Febry.
Tersangka sempat foya-foya pakai duit yang digondol dari tas Ica yang berisi uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu, berjumlah Rp 70 juta. RFH mengaku sebagian uangnya untuk dipakai bayar utang dan sebagian lagi dibelikan barang elektronik.
"Uang itu dibelikan barang-barang seperti HP (handphone) dan bayar utang," kata Febry.
Sejoli Pamer Hubungan Seks
Warga Kabupaten Tasikmalaya juga dihebohkan dengan suami-istri pamer hubungan seks kepada anak-anak. KPAID langsung menyelidiki. Peristiwa ini terungkap setelah salah satu bocah menceritakan kepada guru ngajinya.
Diketahui, para bocah itu menyaksikan langsung dengan mata telanjang adegan ranjang pasangan inisial E (25) dan L (24). Para bocah itu masih tetangga suami-istri tersebut. Pasutri E (25) dan L (24) ternyata berstatus nikah siri.
"Berdasarkan investigasi di lapangan, pelaku ternyata masih satu RT dengan korban (para bocah). Mereka diduga menonton adegan intim langsung di kamar pelaku. Nonton lebih satu kali," ujar Ato di kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18/6/2019).
![]() |
Para bocah tak gratisan menonton langsung adegan ranjang E dan L. Tiap bocah membayar dengan uang Rp 1.000, makanan, kopi hingga rokok. Para bocah menonton dengan cara mengintip lewat jendela.
Polisi menangkap suami-istri, inisial E (25) dan L (24), (pasutri) di Tasikmalaya. Keduanya menjadi tersangka dan ditahan di Mapolres Tasikmalaya Kota.
Tersangka dikenakan Pasal 36 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi. Dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. Polisi menyebut ada indikasi bocah yang menonton langsung aktivitas cabul sejoli berstatus nikah siri itu mencapai 10 orang.
Pria Tewas Bakar Diri
Diduga depresi, Muhammad Usman (56), warga Bantar Gedang, Kelurahan Kersanagara, Tasikmalaya, bakar diri, Senin (16/9/2019). Ia mengalami luka bakar di atas 80 persen.
Pria paruh baya ini kedapatan sudah terbakar di lahan perkebunan dekat rumah warga di Kampung Tegalgede Kota Baru. Sebelumnya, korban diketahui membeli bahan bakar minyak Pertamax di sebuah Pertamini sebesar Rp 150 ribu.
"Allahuakbar... Allahuakbar... sambil terbakar, terdengar teriakan itu, awalnya saya nggak ngeuh siapa yang kebakar, eh ternyata Usman, yang beli Pertamax ke saya," ujar Hadiat, pemilik Pertamini.
Warga memadamkan api menggunakan tanah dan pasir. Korban kemudian dibawa menuju rumah sakit untuk menjalani penanganan medis. Polisi menyelidiki penyebab korban melakukan percobaan bunuh diri ini. Berdasarkan keterangan anaknya, korban diketahui miliki penyakit aneh sering bicara ngelantur sejak 2007.
Polisi mengamankan satu buah jeriken 20 liter serta sandal korban dari lokasi. Korban mengalami luka bakar di atas 80 persen.
Setelah mendapat perawatan medis, nyawa pria paruh baya berinisial U (56) tak tertolong saat menjalani penanganan medis. Ia mengalami luka parah di sekujur tubuhnya akibat nekat bakar diri. Usman diduga mengalami depresi.
Pria Dua Istri Habisi Nyawa Kekasih
Suwarno Jumintun alias Bayu (43) tega habisi nyawa korban yang merupakan kekasihnya, Rosita (21), janda anak satu di kawasan perkebunan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, (1/6/2019). Mayat Rosita ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang.
Pria beristri dua ini cemburu, mendapati korban menelepon pria yang diduga mantan suaminya dengan panggilan ayah-bunda.
Dalam rekonstruksi terungkap jika korban sempat cekcok dengan tersangka. Korban kemudian dihabisi dengan cara dicekik dalam posisi berdiri. Guna memastikan kematiannya, korban kemudian dicekik ulang setelah tersungkur jatuh di tanah.
![]() |
"Dia (Rosita) ada yang menelepon. Setengah jam meneleponnya. Saling memanggil 'bunda' dan 'ayah'," kata Bayu di Mapolres Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (7/8).
Dialog mesra tersebut memicu Bayu murka sehingga membuatnya menghabisi nyawa Rosita. Ia menuding korban memiliki pria idaman lain. "Saya cemburu," ucap Bayu.
Halaman 2 dari 5