Sebanyak 500 perempuan dari berbagai organisasi kompak membatik di sepanjang Jalan Kaum, Kecamatan Karawang Barat, Kamis (19/12/2019). Dengan penuh kehati-hatian mereka menggoreskan canting ke atas kain putih yang sudah diberi kerangka batik tulis.
Pantauan detik, ratusan perempuan itu membentuk kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok mengelilingi kompor dan ketel berisi cairan malam. Bergantian, mereka menyiuk cairan malam dari dalam ketel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memperingati hari ibu dengan cara melestarikan batik," kata Istiqomah Garjito, pelestari batik Karawang, Kamis (19/12/2019).
![]() |
"Sehingga secara tidak langsung bisa meningkatkan keterampilan dan sekaligus melestarikan batik," pungkas Istiqomah.
Batik Karawang saat ini sedang dikembangkan oleh berbagai pihak. Selain pemerintah daerah, pengembangan Batik Karawang juga dilakukan berbagai organisasi perempuan.
Istiqomah misalnya telah membuat batik khas dengan motif yang lekat dengan tradisi pertanian. Misalnya motif pare sagedeng, motif itu terinspirasi dari Karawang sebagai daerah lumbung padi nasional.
"Ada juga motif leuit atau lumbung tradisional tempat menyimpan padi hasil panen," kata Istiqomah.
Perempuan itu juga buat motif batik bertema lingkungan misalkan motif Citarum, Curug Cigentis dan pegunungan Sanggabuana. "Saat ini kami sudah membuat 21 motif batik Karawang. Sebagian sudah terdaftar di HAKI," kata Istiqomah. (mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini