Kasat Lantas Polres Garut AKP Asep Nugraha menjelaskan, setiap tahun pihknya kerap menemukan wisatawan yang nekat menggunakan mobil bak terbuka untuk berlibur.
"Antusiasme berlibur ke Garut memang setiap tahunnya sangat tinggi. Namun tetap, keselamatan harus selalu diutamakan," ujar Asep kepada wartawan di Polres Garut, Jalan Sudirman, Karangapwitan, Kamis (19/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika terjadi kecelakaan, pasti akan menimbulkan banyak korban karena biasanya sarat penumpang," katanya.
Menurutnya berbagai langkah antisipasi telah dilakukan, mulai dari sosialisasi dan langkah lainnya. Untuk itu pihaknya tidak akan segan menilang wisatawan yang tetap nekat menggunakan mobil pikap saat berwisata di garut.
"Upaya pencegahan dan edukasi sudah kami lakukan. Apabila masih ada yang bandel, bisa kami kenakan tilang. Ini sangat berbahaya, sangat mengancam keselamatan," kata Asep.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya bencana sejumlah alat berat telah disiapkan dititik rawan. Polisi terus berkoordinasi dengan Pemkab garut dan pihak terkait lainnya mengenai hal itu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab Garut untuk menyiagakan alat berat di titik-titik yang rawan terjadi bencana alam. Kita juga sudah bekerja sama dengan Kodim untuk menyiagakan anggota bersama-sama," ujar Kapolres Garut AKBP Dede Yudy Ferdiansah kepada wartawan di Polres Garut, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Garut, Kamis (19/12/2019).
Menurut Dede, selain di sepanjang jalur selatan Garut serta di jalur menuju kawasan wisata, alat berat juga disiagakan di beberapa tempat lainnya yang rawan bencana alam.
Terdapat beberapa wilayah rawan bencana alam yang termasuk ke dalam jalur wisata di Garut. Seperti di wilayah Malangbong, Kadungora, serta di wilayah selatan Garut.
"Jadi peralatan ini wajib disiapkan. Sedia payung sebelum hujan. Nantinya ketika terjadi bencana, bisa langsung ditangani," katanya.
Selain menyiagakan alat berat di titik rawan bencana, petugas gabungan dari TNI-Polri dan Pemkab Garut juga bersiaga di beberapa posko wilayah yang telah dipilih. Mereka bersiaga selama 24 jam selama Nataru.
Sementara itu, dalam menyambut libur Natal dan tahun baru 2019, 2.100 petugas gabungan dikerahkan. Petugas gabungan tersebut berasal dari Polri, TNI dan beberapa unsur Pemkab Garut seperti BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan.
"Yang menjadi prioritas kami, bagaimana masyarakat yang datang ke Garut merasa aman dan nyaman berada di sini," pungkas Dede.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini