Krishna mengatakan peserta program vokasi ini berasal dari pekerja yang mengalami PHK dalam dua tahun terakhir. Pihaknya memfasilitasi mereka mendapatkan pelatihan keahlian sesuai minat dan kebutuhan industri.
"Sejauh ini yang ikut program ini secara nasional 2.653 orang. Nah 1.038 di antaranya berasal dari Jabar atau sekitar 50 persennya," kata Krishna kepada wartawan, Kamis (19/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan khususnya di Jabar ini pesertanya berasal dari berbagai wilayah seperti di Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Karawang, Cikarang, Cileungsi dan Depok. Sejauh ini ada tujuh lembaga swasta dan dua lembaga pemerintah yang mengakomodir pelatihan tersebut.
"Kita mengajak lembaga pelatihan lainnya juga bisa ikut terlibat dalam program ini. Ini sebagai dukungan kita dalam menciptakan SDM unggul," ungkap dia.
Menurutnya pelaksanaan program ini dilakukan dari hulu hingga hilir. Pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan industri dan perbankan untuk memfasilitas para pekerja yang di PHK tersebut usai mengikuti pelatihan.
"Tentunya target kita mereka yang di PHK bisa kembali bekerja. Tapi kita juga ingin mereka menjadi majikan mandiri atau wirausahawan, kita ingin adanya perbankan ke depan yang menyediakan akses kredit permodalan," tutur dia.
Dia mengatakan syarat untuk neng ikuti program ini yaitu pekerja yang di PHK. Namun, minimal sudah menjadi peserta BP Jamsostek selama setahun dan maksimal usia 40 tahun.
"Yang paling penting tidak dipungut biaya apapun. Kita akan menginventarisir lagi lebih lanjut agar pekerja yang di PHK bisa ikut program ini. Karena di Jabar saja yang di-PHK angkanya 300 ribu," ujar Krishna.
Simak Video "Robotisasi dan Ancaman PHK Menanti"
(mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini