Lembing hitam ini terdapat di seluruh sudut rumah mulai dari halaman depan, ruangan dalam, halaman belakang hingga atap rumah. Bahkan sejumlah pohon diserbu hewan yang jumlahnya jutaan ini.
"Tidak tahu, tiba-tiba hewan ini ada. Terlebih jika sore hari atau ketika cuaca hujan lembing ini semakin banyak. Kondisi ini sudah terjadi satu bulan terakhir," ujar Dedi di rumahnya kepada detikcom, Rabu (18/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia dan pihak PTPN sudah melakukan berbagai upaya seperi menyemprot dengan cairan pembasmi hama, membakar yang masih menempel di dinding maupun yang sudah dibersihkan hingga melakukan pengosongan ruangan. Namun hewan ini masih saja menyerbu.
"Setiap hari saya bersihkan. Sebelumnya sudah 10 karung saya bakar, itu di belakang rumah yang hasil hari ini saja sudah dua karung. Sudah saya semprot dan dibakar tapi tetap masih ada dan banyak," katanya.
![]() |
"Rumah saya paling parah, yang di samping rumah saya ada dua yang sudah terserang tapi sedikit. Katanya di sana juga ada dua rumah, sedikit. Totalnya ada lima rumah yang diserbu hewan ini," ucapnya.
Serbuan hewan semakin meresahkan, membuat gatal dan menimbulkan bau yang tidak enak. Dedi dan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Alhamdulillah pimpinan saya memberikan rumah sementara untuk mengungsi. Saya mengungsi sudah satu minggu, kemarin-kemarin saya coba bertahan," ucapnya.
Dedi bersama warga lain berharap agar pemerintah setempat membantu membasmi serbuan hewan ini.
Halaman 2 dari 2