Berita Hari Ini di Jabar: 3 Tewas Akibat Kebakaran hingga Teror Kobra

Berita Hari Ini di Jabar: 3 Tewas Akibat Kebakaran hingga Teror Kobra

Tim detikcom - detikNews
Senin, 16 Des 2019 18:35 WIB
Kebakaran ruko mebel di Karawang yang menewaskan tiga orang. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Bandung - Dari pagi hingga memasuki sore hari, sejumlah topik berita di Jabar menarik minat pembaca, Senin (16/12/2019). Mulai dari warga Tamansari buka suara, kebakaran maut di Karawang hingga teror kobra di Tasikmalaya.

Berikut ini topik berita yang tak boleh dilewatkan pembaca detikcom:

Ricuh di Rumah Deret Tamansari Bandung

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga angkat bicara mengenai bentrokan yang terjadi dengan petugas saat proses penggusuran rumah deret Tamansari pada Kamis (12/12). Massa tersulut amarahnya karena ada beberapa relawan Solidaritas Tamansari Melawan yang diseret petugas.

Sekadar diketahui, proses eksekusi itu melibatkan personel keamanan dari Satpol PP Kota Bandung, TNI dan Polri. Perwakilan relawan, Dani menuturkan kehadiran pihaknya awalnya untuk membantu proses pemindahan barang warga dari upaya pengosongan.


Namun, ada beberapa rekannya yang diseret paksa petugas dan memancing amarah massa. "Jadi kita kepancingnya karena ada rekan yang diseret petugas. Awalnya kan ingin membantun angkut-angkut barang," ujar Dani di lokasi penggusuran.

Warga juga menolak uang kompensasi senilai Rp 26 juta dari Pemkot Bandung untuk mengontrak rumah sebulan. Warga terdampak memilih bertahan di masjid sambil menunggu putusan gugatan mengenai Izin Lingkungan di PTUN Bandung yang dibacakan Kamis (19/12).

Kilas Berita Hari Ini di Jabar: Kebakaran Maut Karawang hingga Teror KobraWarga berbicara soal penggusuran rumah deret Tamansari Bandung. (Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom)

Pemkot Bandung memiliki versi soal kejadian ricuh tersebut. Sebanyak 8 personel Satpol PP Kota Bandung menjadi korban saat penertiban Rumah Deret Tamansari beberapa waktu lalu. Mereka mengalami sejumlah luka. Satu polisi juga terluka.

Delapan orang tersebut terdiri dari empat personel Linmas dan sisanya Trantibum. Mereka yang mengalami luka parah adalah Didin, Anjani Sopian dan Cecep Wawan. Sementara Fitdiyan, Syaidina Ali, Andika, Agi dan Rian Gustafari mengalami luka ringan.

Rian menceritakan awal mula bentrokan berlangsung. Menurutnya sesuai instruksi pimpinan para anggota Satpol PP harus melakukan penertiban secara humanis. Sehingga anggota tidak dilengkapi senjata, helm, pelindung badan dan tameng.

Saat akan mengepung melalui jalan belakang sudah banyak pemuda yang membawa balok dan terlihat beberapa di antaranya membawa senjata tajam. "Itu massa dari luar, ada mahasiswa juga. Kalau warga sudah tidak ada," cerita Rian.

Saat akan mengamankan salah seorang yang membawa senjata, Rian melihat temannya terkena lemparan batu. Ia pun berbalik dan menyelamatkannya. Nahas, ia pun malah terkena lemparan batu saat membawa temannya ke tempat aman.

Kebakaran Maut Karawang

Tiga orang tewas terjebak saat kebakaran melanda ruko mebel di Perumnas Bumi Telukjambe, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Minggu malam (15/12/2019). Ketiga korban diduga tewas karena asap.

Humas RSUD Karawang Ruhimin mengatakan para korban yaitu, Ella (19) yang bertugas sebagai baby sitter anak pemilik ruko. Korban lainnya adalah Dasnyai (35) seorang pegawai. Anak pemilik ruko yang sedang dijaga Ella, FA berusia tujuh bulan juga jadi korban.

Ruko mebel di Karawang yang terbakar. Insiden ini menewaskan tiga orang.Ruko mebel di Karawang yang terbakar. Insiden ini menewaskan tiga orang. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Melihat kondisi tiga jenazah yang nampak utuh, kata Ruhimin, dokter forensik menyimpulkan korban tewas akibat asap."Penyebab kematian bukan karena terbakar. Ketiga korban meninggal karena menghirup asap tebal," kata Ruhimin.

Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran maut tersebut.

Teror Kobra Tasikmalaya

Teror ular kobra meresahkan warga perumahan Tata Lestari, Cikadongdong, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. Sudah sepekan ini banyak kobra muncul di sejumlah area permukiman mulai saluran air, teras rumah hingga kamar mandi. Pagi tadi warga menangkap lima kobra lagi.

Tubuh kobra ini berukuran telunjuk orang dewasa dengan panjang antara 20 hingga 30 sentimeter. Diperkirakan usia ular-ular tersebut lebih dari dua pekan dengan warna tubuh hitam pekat.

"Saya pas keluar rumah, tahunya ada ular kobra di teras. Saya jerit-jerit. Untung ada tukang yang lagi kerja, makanya saya minta tolong ditangkap ularnya," ucap Reli Widia di rumahnya, Senin (16/12/19).

Kilas Berita Hari Ini di Jabar: Kebakaran Maut Karawang hingga Teror KobraAnak kobra yang dimasukkan warga ke botol. (Foto: Deden Rahadian/detikcom)
Ketua RW Perumahan Tata Lestari, Dedi Z. Muttaqin, mengungkapkan bahwa sepekan terakhir sudah 10 anak kobra ditangkap warga. Kebanyakannya dibunuh dengan cara dipukul karena warga tak mengetahui cara tangkap ular. Sebagian lagi ditangkap hidup-hidup oleh warga.

Selain meresahkan, warga khawatir di pemukiman terdapat induk ular kobra. "Hari ini saja, lima ekor ular kobra ditangkap. Empat dibuang warga setelah dipukul, yang satu lagi ini ditangkap hidup-hidup, sudah dimasukkan ke botol," tutur Dedi.

Warga Sukabumi Keracunan Makanan

Jumlah korban keracunan di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini terdata sebanyak 125 orang. Meski terus bertambah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi belum menetapkan hal itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Puskesmas Nagrak Yuyun Wahyuni menyebut dari jumlah 125 orang ada sebanyak 45 korban keracunan yang mendapat rujukan, kemudian yang bertahan di Puskesmas saat ini ada sebanyak 22 orang. Sisanya sudah diperbolehkan pulang.

"Dari 125 korban yang kita rujuk 45 kasus, ke rumah sakit swasta dan RSUD Sekarwangi, Cibadak. Kita rujuk karena ada faktor penyerta, misalkan usia lanjut dan komplikasi lainnya, selain itu sesuai prosedur kami penanganan di tingkat pertama," kata Yuyun kepada detikcom, Senin (16/12/2019).

Kilas Berita Hari Ini di Jabar: Kebakaran Maut Karawang hingga Teror KobraSuasana di Puskesmas Nagrag Sukabumi yang menangani warga keracunana makanan. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Hingga saat ini, menurut Yuyun, sampel yang diduga penyebab keracunan masih diperiksa. Makanan yang diduga penyebab keracunan itu didapat dari acara maulid yang digelar pada Sabtu (14/12) sore.

"Praduga sementara ada kegiatan maulid, rata-rata yang terpapar masakan yang diberikan saat acara maulid tersebut. Masakan berupa telur rendang, kemudian sayur nangka, bihun dan sambal. Penanganan sementara fokus pada lokasi kejadian, di lokasi terpapar supaya tidak ada kejadian kembali," tutur Yuyun.
Halaman 2 dari 4
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads