Kepala Puskesmas Nagrak Yuyun Wahyuni menyebut dari jumlah 125 orang ada sebanyak 45 korban keracunan yang mendapat rujukan, kemudian yang bertahan di Puskesmas saat ini ada sebanyak 22 orang. Sisanya sudah diperbolehkan pulang.
"Dari 125 korban yang kita rujuk 45 kasus, ke rumah sakit swasta dan RSUD Sekarwangi, Cibadak. Kita rujuk karena ada faktor penyerta, misalkan usia lanjut dan komplikasi lainnya, selain itu sesuai prosedur kami penanganan di tingkat pertama," kata Yuyun kepada detikcom, Senin (16/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, menurut Yuyun, sampel yang diduga penyebab keracunan masih diperiksa. Makanan yang diduga penyebab keracunan itu didapat dari acara maulid yang digelar pada Sabtu (14/12) sore.
"Praduga sementara ada kegiatan maulid, rata-rata yang terpapar masakan yang diberikan saat acara maulid tersebut. Masakan berupa telur rendang, kemudian sayur nangka, bihun dan sambal. Penanganan sementara fokus pada lokasi kejadian, di lokasi terpapar supaya tidak ada kejadian kembali," tutur Yuyun.
Tim Dinkes Kabupaten Sukabumi, Suhendar Zulkarnaen, membenarkan peristiwa keracunan memang belum dikategorikan KLB. Suhendar sendiri mengaku tidak tahu pasti kenapa belum ada penetapan tersebut.
"Untuk (KLB) harus melalui pengkajian, yang menyatakan KLB itu minimal Kepala Dinas (Kadis) yang membuat pernyataan. Kita hanya lihat jumlah korban memang cukup lumayan banyak, tapi sejauh ini sudah tertangani cukup baik," ujar Suhendar.
Tonton juga video Ratusan Warga Pemalang Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan:
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini