Jembatan itu dibangun lantaran aktivitas warga terganggu oleh endapan lumpur yang masih menutupi akses jalan pascalongsor yang terjadi pada Jumat (6/12/2019).
"Akan kami buatkan jembatan darurat. Masyarakat dan pemilik lahan sudah memberikan izin. Kami harap aktivitas masyarakat bisa normal kembali," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo, Kamis (12/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duddy menyebutkan warga yang terhalang aksesnya di kampung Hegarmanah berjumlah 23 keluarga atau 60 jiwa. Di kampung itu juga terdapat 1 PAUD dan 1 masjid jami'.
"Masjid itu digunakan oleh warga Lembur Awi untuk beribadah, terutama salat Jumat. Anak sekolah juga harus melewati pematang sawah atau rakit kalau mau berangkat sekolah," katanya.
"Dengan dibangunnya jembatan, aktivitas pendidikan, keagamaan, dan ekonomi warga diharapkan bisa berjalan kembali," Duddy melanjutkan.
Ia mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas pertanian lahan basah di lahan dengan kemiringan tajam. Sebab, hal itu juga kerap menjadi penyebab longsor.
"Kami imbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pertanian lahan basah di lereng. Kalau bisa, di lereng seperti itu pertanian lahan kering saja," katanya.
Sebelumnya, personel gabungan dari TNI-Polri dan warga sekitar juga melakukan gotong royong untuk melancarkan saluran air yang tersumbat material longsor.
Simak Video "Video Proses Tersambungnya Jembatan Lengkung LRT Pemecah Rekor"
(tro/tro)