Kepala DPMD Jabar Dedi Supandi mengatakan akselerasi pembentukan BUMDes dilakukan melalui program One Village One Company (OVOC). Program ini bertujuan menggerakkan ekonomi desa melalui BUMDes.
"Sejauh ini terdapat 596 BUMDes yang aktif kembali dan 272 BUMDes baru terbentuk," kata Dedi via pesan singkat, Kamis (12/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi menuturkan pihaknya menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya melalui program Patriot Desa. Pihaknya mengutus ratusan anak muda untuk menggali potensi bisnis yang dapat dikembangkan di desa.
Selain itu, pihaknya melakukan pendekatan melalui pembangunan infrastruktur dan mempermudah akses teknologi informasi di wilayah pinggiran dengan memasang Wi-Fi gratis di 600 titik desa.
"Pada pertengahan 2020, kami juga akan membuat regulasi mengenai level BUMDes itu. Isinya mengenai klasifikasi, misalnya BUMDes yang sudah terbentuk, tapi pemasarannya harus dibantu atau bantuan diberikan untuk perkembangan modalnya," tutur dia.
Menurutnya, jumlah desa mandiri di Jabar kini sudah melebihi target yang dicanangkan. Tahun ini tercatat 98 desa mandiri di Jabar. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 37 desa mandiri. Selain itu, ada 732 desa naik kelas dari berkembang menjadi maju.
"Peningkatan persentase status desa mandiri ini sudah tercantum dalam RPJMD. Jadi, targetnya dari 2018 ada 37 desa mandiri, tahun 2019 ada 63 desa mandiri, dan tahun 2020 ada 87 desa mandiri. Sedangkan dalam setahun ini saja, sudah ada 98 desa mandiri. Ini sudah melebihi target," katanya.
"Kami akan memberikan reward kepada desa yang mampu meningkatkan status desa dan perusahaannya, tapi bentuknya apa, itu akan dibahas lagi," ujar Dedi. (mud/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini