Kepala MTs Al Manshuriyah Ajun Junaedi mengatakan, saat kejadian itu, satu kelas dan ruangan guru dalam keadaan kosong. "Tiba-tiba hujan besar, lalu bangunan kelas IX ambruk. Atap dan kayu semuanya jatuh ke lantai," kata Ajun melalui sambungan telepon.
Ajun memastikan tidak ada korban saat kejadian tersebut. "Alhamdulillah, seluruh siswa sudah pulang, ruang guru juga sedang kosong, guru sedang salat di musala dekat sekolah," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kondisi bangunan kan memang berderet. Ruangan yang ambruk berada dekat ruang guru. Jadi, saat ruang kelas ambruk, ruangan guru, khususnya bagian atap, juga terbawa. Kondisinya memang sudah lapuk. Saat ini kami masih mengevakuasi barang-barang. Termasuk dokumen dan buku pelajaran. Ada juga komputer yang terkena puing," ucap Ajun.
Ia mengatakan masih ada dua kali pelaksanaan UAS. Meski ruangan ambruk, pelaksanaan UAS akan tetap berlangsung.
"Akan kami siapkan di ruang yang tersisa. Ruangan yang tidak terkena bencana kami pakai, termasuk di dalam musala," kata Ajun sambil menambahkan pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke kantor Kemenag Kabupaten Sukabumi, pihak desa, dan kecamatan setempat. (sya/bbn)