Kepala UPTD P3W Diklat Perkoperasian dan Wirausaha Jabar Deni Handoyo mengatakan, 1.078 ponpes mendapatkan hadiah dari program OPOP. Hadiahnya berupa pelatihan dan pemagangan, penguatan modal usaha, pendampingan, promosi produk, hingga temu bisnis.
Ia menuturkan pelatihan dan pemagangan sudah dilakukan September hingga akhir Oktober 2019. Lokasi yang dipilih untuk pelatihan dan pemagangan yaitu di Koperasi Pesantren Al Ittifaq (Ciwidey), Daarut Tauhiid (Bandung), Husnul Khotimah (Kuningan), Al-Idrisiyah (Tasikmalaya) dan Nurul Iman (Bogor).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya untuk lima ponpes yang menjadi percontohan juga mendapatkan kesempatan mengikuti Halal Expo di Istanbul, Turki. Dalam kesempatan itu, lima pesantren bertemu dengan pembeli dari berbagai negara.
"Mereka mendapat kesempatan langsung bertemu buyer di sana. Ada yang sudah menjajaki kerja sama untuk ekspor produknya," tutur dia.
Simak Video "Hotman Paris Bantah Grab Lakukan Pelanggaran Persaingan Usaha"
Selain itu, kata dia, pendampingan usaha juga dilakukan melalui utusan dari Pemprov Jabar. Termasuk juga penyediaan bantuan modal usaha mencapai Rp 50 miliar untuk 1.074 ponpes.
"Kita menyiapkan bantuan Rp 50 miliar untuk program OPOP tahun ini," ucap dia.
Ketua Koperasi Pesantren Daarut Tauhid Bandung Peri Risnandar mengaku mendapatkan peluang kerja sama dengan dengan sejumlah negara saat mengikuti Halal Expo di Turki. Di antaranya kerja sama dengan Jordania, Serbia dan Nigeria.
"Ada perusahaan travel dari Jordania. Sangat tertarik datang membuat paket halal. Serbia kebutuhan 10 ribu tas gendong. Nigeria mengajak pasaran produk kita di sana," kata Peri.
Ia menuturkan saat ini Koperasi di Daarut Tauhid beromset Rp 25 miliar per tahun. Menurutnya penghasilan tersebut berasal dari berbagai lini usaha yang ada di ponpes pimpinan Abadullah Gymnastiar (Aa Gym).
"Kalau untuk koperasi sendiri Rp 25 miliar. Kalau secara keseluruhan saya kurang tau," ujar Peri.
Halaman 2 dari 2