Selain menjadi agenda bulanan, operasi truk 'obesitas' ini dilakukan guna mempersiapkan operasi Natal dan tahun baru (Nataru). Kepala Manajemen Lalu Lintas Area 2 Seksi Semarang-Cirebon Jasa Marga Tollroad Trans Jawa Agus Hartoyo mengatakan truk melebihi muatan dapat merusak jalan dan mengakibatkan kecelakaan tabrak belakang.
"Ini persiapan Nataru juga. Kami menyadarkan pengusaha dan sopir truk agar sesuai aturan yang ada ketika membawa muatan. Sekarang baru 25 truk yang ditilang karena melanggar aturan," kata Agus kepada awak media di rest area Km 207 A, Kamis (12/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau untuk korban yang meninggal akibat kecelakaan selama Januari hingga awal Desember ini ada dua orang, luka berat ada 18 orang, dan luka ringan ada 47 orang. Ini semua kecelakaan, tapi rata-rata karena tabrak belakang," ucap Agus.
Menurut dia, pihak Jasa Marga rutin menggelar operasi truk ODOL setiap bulan. Selain untuk mengantisipasi kecelakaan, operasi kendaraan ODOL bertujuan menekan pembiayaan perbaikan jalan.
"Karena muatan lebih, imbasnya tubuh jalan baik tol maupun nontol mengalami kerusakan. Ini juga untuk menekan pembiayaan jalan. Sekarang kami ajukan Rp 48 miliar untuk perbaikan jalan," kata Agus. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini