Saat kena razia, para pelajar berdalih sehabis melaksanakan ujian sekolah, sehingga pulang cepat. Sebagian mengaku hendak membeli alat tulis untuk keperluan belajar.
"Baru beres ujian, Pak. Jadi mau beli alat tulis ke sini dulu, Pak, nggak bolos," ujar salah seorang siswa di taman kantor Bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas menggeledah isi tas siswi SMK yang terciduk. Sedangkan pasangannya mengenakan pakaian bebas dan mengaku sudah bekerja. Selain alat tulis, petugas menemukan alat makeup di dalam tas.
Khawatir diamankan, pelajar perempuan sempat tidak mengakui laki-laki yang bersamanya pacarnya. Jawaban itu rupanya membuat kesal sang pacar.
"Nggak pacaran, Pak, temen aja," ucap pelajar perempuan itu saat diinterogasi petugas Satpol PP.
Seolah tak terima, kekasihnya langsung menyambar. "Temen deket, Pak, orang tua kami juga sudah tahu, Pak," ucap sang pemuda.
Kedua pasangan ini akhirnya digiring menuju kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan. Meski sempat mengelak, keduanya mengaku sudah pacaran lama serta telah mendapat restu orang tua.
Petugas Satpol PP mengembalikan pelajar ini untuk mendapat pembinaan. Orang tua keduanya dipanggil agar menimbulkan efek jera.
"Kami patroli, kami temukan pasangan muda. Mereka di-BAP dan kami panggil orang tuanya. Kami berharap kepada masyarakat pada siang hari agar tidak lakukan hal ganggu ketertiban umum di kantor Bupati yang memang terbuka untuk masyarakat," ujar Dindin, Kabid Trantibum Pol PP Tasikmalaya.
Kompleks perkantoran Bupati di Jalan Bojong Koneng ini kerap digunakan pelajar untuk bolos. Bahkan banyak praktik pesta miras di taman tersebut. (ern/ern)