Kini ibu tiga anak tersebut menggantungkan hidupnya sang suami, Purwanto (36), dan ibunya, Yayah Sutiah (70). "Sudah sejak pertama menikah 11 tahun yang lalu memang mengeluh ada benjolan di bagian gusi. Pernah mau cabut gigi karena sakit tapi ternyata divonis katanya ada tumor. Pihak medis Puskesmas saat itu mengaku tidak berani melakukan pencabutan," kata Purwanto kepada detikcom di kediamannya, Gang Setuju, Kampung Cijangkar Wetan, RT 3 RW 6, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (6/12).
Berat badan Tati turun dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Awalnya berbobot 50 kilogram, kini 24 kilogram. Sehari-hari ia terbaring lemah di tempat tidurnya.
![]() |
Kebutuhan sehari-hari ia penuhi dengan berjualan telepon seluler, sehari ia bisa mendapatkan uang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. "Kalau jualan sepi pulang tangan kosong, kalau berjualan begini kan lebih bebas. Kalau ada apa-apa sama istri saya lebih cepat, bagaimanapun anak pertama sudah SD yang kedua PAUD butuh biaya ekstra," tuturnya.
Purwanto berharap istrinya mendapat kemoterapi di RSHS Bandung. "Kalau jadi dirawat di Bandung mungkin nanti mertua saya yang jaga anak, tapi saya bingung untuk kebutuhan mereka. Saya pasti harus fokus juga di sana jagain istri," ucapnya.
Kisah tentang Purwanto yang setia mengurus istri dan tiga anaknya viral di aplikasi pesan singkat. Dalam sebuah foto terlihat Purwanto menggendong anak sambil menjaga sang istri. Purwanto sendiri mengaku tidak menyangka akan banyak pihak yang meperhatikan kehidupannya, namun ia bersyukur banyak pihak yang peduli membantu meringankan bebannya.
"Ini sudah tanggung jawab saya sebagai laki-laki, 11 tahun saya bertahan dan setiap saat berharap istri saya bisa sembuh seperti semula," kata Purwanto. (sya/bbn)