EH, salah seorang korban SK PNS bodong, mengaku telah menyetorkan uang sebesar Rp 550 ribu kepada pelaku. Perempuan berstatus guru honorer ini baru sadar menjadi korban penipuan setelah mendatangi Sekretaris Daerah (Sekda) Cianjur Aban Sobandi.
"Pada hari Selasa (3/12/2019), ada seorang guru honorer yang datang menemui Pak Sekda dan menanyakan SK PNS. Ia datang sambil menunjukkan surat undangan, padahal tidak ada pengangkatan untuk PNS dalam waktu dekat ini," kata Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, Rabu (4/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dilihat detikcom, surat itu bernomor 207/003/2019. Pada bagian atas terdapat logo Pemkab Cianjur, Sekretariat Daerah. Suratnya berisi soal kegiatan penyerahan SK PNS oleh Sekda Pemkab Cianjur Aban Sobandi.
Tonton juga Sri Mulyani Respons Gaji PNS DKI Tembus Rp 28 Juta :
"Dari susunan penulisannya surat itu sudah tidak sesuai. Seolah surat dari Setda, tapi ada tandatangan saya. Tandatangannya itu juga di print bukan tandatangan dan stempel asli," tutur Herman.
Ia tidak merinci bagaimana korban bisa tergiur tawaran pelaku penipuan modus tersebut. "Pengakuan korban begitu. Apakah ada uang yang diberikan lebih besar selain itu, saya belum tahu juga. Saat dihubungi lagi, nomornya tidak aktif," ujar Herman.
Herman membuat pengumuman di akun media sosial miliknya berkaitan aksi penipuan itu. Ia berharap tidak ada korban lainnya.
Herman mengimbau tenaga honorer untuk tidak mudah terbujuk rayu oknum yang menjanjikan bisa meloloskan jadi PNS dengan syarat membayar uang. "Terutama yang sudah pernah mengikuti seleksi, baik itu CPNS ataupun P3K. Sebab, kemungkinan oknum itu menyasar mereka yang sudah pernah ikut seleksi. Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian dengan adanya kasus ini. Untuk laporan resmi mungkin nanti oleh Sekda," kata Herman.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini