Selain dinding belah, lantai rumah juga bergelombang hingga pecah. Beberapa rumah bahkan dinding rumah temboknya ambruk.
"Ini pas hujan senin kemarin asalnya dikit yang retak, jadi sekarang mambah. Gede retakanya saya khawatir pak. Jalan kampung aja sudah retak," ujar Pipih, Korban retakan tanah warga Kampung Burujul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua Relawan BPBD Kecamatan Puspahiang Didin Wahidin mengatakan hujan intensitas tinggi setelah kemarau panjang diduga menjadi pemicu retakan.
"BPBD terus pantau bencana ini yah kita antisipasi jangan sampai ada korban," ucap Didin.
Untuk pemantauan dan pendataan BPBD melibatkan Polsek Puspahiang.
Sementara itu Camat Puspahiang Zalkaf Drasma menyatakan 146 rumah rusak, di mana diameter retakan mencapai 3 centimeter. "Kita harapkan tim kajian geologi segera diturunkan agar warga tidak dibuat khawatir. Ini pergerakan terus terjadi, tanah terus bergerak tandanya rumah yang retak makin banyak" ucap Zalkaf. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini