"Kita sudah tinjau ke sana. Sudah ambil sampel airnya dan sudah kita serahkan ke laboratorium," kata Kabid Pengendalian Pemulihan Dampak Lingkungan DLH Kabupaten Cirebon Yuyu Jayudin saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jabar, Senin (2/12/2019).
Yuyu menerangkan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium. "Kemungkinan hasilnya dua minggu ke depan, ini pengalaman kami. Tapi kami minta secepatnya bisa keluar," ucap Yuyu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada di tiga titik sungai di Kecamatan Gebang yang kondisinya sama," katanya.
Yuyu menjelaskan kejadian yang sama terjadi juga di beberapa sungai yang berada di Indonesia, salah satunya Sungai Kamal di Brebes, Jawa Tengah. Yuyu menerangkan dugaan sementara perubahan warna air sungai menjadi pink diakibatkan adanya ganggang merah.
"Kalau dari pengalaman yang sudah-sudah, seperti di Sungai Kamal itu terjadi karena ganggang. Kondisi sungai banyak sampah, kemudian tumbuh juga bakteri Escherchia coli, kandungan konsentrasi garam juga. Sehingga memudahkan ganggang berkembang biak," ucap Yuyu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengaku prihatin dengan pencemaran lingkungan yang terjadi di Sungai Ciberes. Imron menegaskan pihaknya akan mengambil langkah-langkah terkait penanganan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan warna air sungai berubah menjadi pink.
"Nanti akan kita panggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian kita juga akan teliti secara detail faktor penyebab pencemaran lingkungannya itu apa," kata Imron kepada awak media di komplek perkantoran Pemkab Cirebon, Jawa Barat, Jumat (29/11/2019).
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini