Kegiatan pada Sabtu (30/11/2019) petang itu diadakan di tengah gelaran event 'Sukabumi Edun Euy' yang diadakan selama 3 hari ke depan di Jalan LLRE Martadinata, Kota Sukabumi.
"Alhamdulillah, pemecahan rekor ini diadakan untuk kembali menumbuhkan rasa cinta, rasa sayang dan rasa hormat seorang anak kepada orang tuanya. Kota Sukabumi merupakan kota santri, kota yang religius, untuk mewujudkan itu dimulai dari lingkungan keluarga," kata Kapolresta Sukabumi AKBP Wisnu Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wisnu, kegiatan itu diikuti sejumlah kalangan tidak hanya pelajar SD, SMP dan SMU tapi juga masyarakat umum. Inti dari kegiatan itu adalah memunculkan tradisi kasih sayang seorang anak kepada ibunya dengan cara membasuh kaki.
"Kita bekerja sama dengan berbagai elemen, ormas, mahasiswa, pemerintah. Ada Salat Magrib berjemaah, lalu tausiyah, lanjut lagi kegiatan Salat Isya berjemaah. Kegiatan-kegiatan religius ini akan kita gelar berbarengan dengan mempromosikan kuliner dan wisata yang ada di Kota Sukabumi," ucapnya.
![]() |
Triyono Aditri, perwakilan MURI menyebut kegiatan membasuh kaki ibu yang dilakukan oleh anaknya ini masuk ke dalam kategori superlatif atau terbanyak.
"Hasil verifikasi kami, rekor yang tercipta hari ini bukan rekor Indonesia karena memang tradisi membasuh kaki seorang ibu bagi seorang anak merupakan adat dan budaya hampir seluruh provinsi memiliki tradisi seperti ini. Oleh karenanya MURI menganugerahkan rekor dunia," ucapnya. (sya/tro)