DN awalnya unjuk kebolehan bermain sulap di hadapan teman-teman di sekolahnya, Rabu (13/11). Sebuah paku mirip pin untuk styrofoam DN masukkan ke mulut. Sejurus kemudian, ia julurkan lidah dan menyatakan paku itu raib.
Tiba-tiba, seorang teman tidak sengaja menginjak kaki DN yang terluka akibat bermain sepakbola. Seketika DN menjerit kesakitan. Paku yang tersimpan di mulut DN tertelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak SMPN 2 Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pernah mewanti-wanti DN agar tidak menampilkan atraksi sulap yang berbahaya. "Beberapa hari sebelum kejadian, dia sempat diperingatkan oleh wali kelasnya agar jangan bermain-main dengan paku," kata Muslihin, Kepala SMP Negeri 2 Parigi, Kamis (28/11).
"Anak itu memang suka bermain sulap-sulapan atau akrobat," Muslihin menambahkan.
DN lalu diboyong ke puskesmas terdekat. Setelah itu dirujuk ke RSUD Banjar. Guna penanganan lebih lanjut, DN dibawa ke RSHS Bandung. "Sempat dilakukan endoskopi di RSHS, tapi posisi paku tidak terdeteksi. Rupanya paku bersarang di organ paru-paru," kata Yuli, guru UKS SMPN 2 Parigi.
Yuli beberapa hari lalu menyempatkan diri menengok DN ke RSHS. Menurut dia, bocah tersebut sudah menjalani operasi pada Rabu (27/11). Paku yang bersarang selama 14 hari itu dikeluarkan dokter dari tubuh DN.
"Akhirnya paku diangkat. Tentu kami merasa lega, apalagi dikabarkan kondisi DN pascaoperasi relatif stabil," ujar Yuli. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini