Informasi yang dihimpun, insiden paku kecil tertelan itu terjadi, Rabu (13/11). Kala itu seluruh siswa tengah persiapan salat Zuhur.
Sambil menunggu antrean berwudu, DN unjuk kebolehan di hadapan teman-temannya. Sebuah paku mirip pin untuk styrofoam DN masukkan ke mulut. Sejurus kemudian, ia julurkan lidah dan menyatakan paku itu raib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak itu memang suka bermain sulap-sulapan atau akrobat. Beberapa hari sebelum kejadian, dia sempat diperingatkan oleh wali kelasnya agar jangan bermain-main dengan paku," kata Kepala SMP Negeri 2 Parigi Muslihin, Kamis (28/11/2019).
Pihak sekolah bergegas memberikan pertolongan. "Setelah menerima laporan dari siswa, DN saya bawa ke puskesmas," ucap guru UKS SMPN Parigi, Yuli, menambahkan keterangan kepsek.
DN berusaha memuntahkan paku itu tapi tak membuahkan hasil. Lantaran puskesmas tidak sanggup memberikan pertolongan, akhirnya bocah tersebut diboyong ke RSUD Banjar. Sempat dilakukan foto rontgen, ternyata posisi paku sudah berada dekat paru-paru.
RSUD Banjar merujuk DN ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. "Sempat dilakukan endoskopi di RSHS, tapi posisi paku tidak terdeteksi. Rupanya paku bersarang di organ paru-paru," kata Yuli.
Pada Rabu (27/11) kemarin, dokter RSHS Bandung melaksanakan tindakan operasi dan berhasil mengeluarkan sebuah paku dari dalam tubuh mungil DN. "Sekarang (DN) kondisinya relatif stabil," ucap Yuli.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini