Kunjungi Unhan Saat Pertama Jabat Menhan, Prabowo Ingin SDM Kuat

Kunjungi Unhan Saat Pertama Jabat Menhan, Prabowo Ingin SDM Kuat

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 20 Nov 2019 10:30 WIB
Dosen Unhan Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto dalam seminar Pasis Dikreg XLVI Sesko TNI Tahun Anggaran 2019 di Gedung Sesko TNI, Jalan Martanegara, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019). (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu ditunjukkan dengan mengunjungi Universitas Pertahanan (Unhan) terlebih dahulu usai menjadi Menhan.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Dosen Unhan Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto dalam seminar Pasis Dikreg XLVI Sesko TNI Tahun Anggaran 2019 di Gedung Sesko TNI, Jalan Martanegara, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019). Prabowo yang dijadwalkan jadi narasumber batal hadir dalam acara tersebut.

"Kenapa kunjungan Menhan pertama ke Unhan? Itu karena beliau memberikan atensi kepada kompetensi sumber daya manusia," ucap Yoedhi dalam seminar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yoedhi yang juga ikut saat kunjungan itu juga menyatakan bahwa Prabowo sejak lama menginginkan adanya sekolah atau universitas khusus militer. Keinginan mantan Danjen Kopassus itupun terwujud dengan didirikannya Unhan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Yoedhi, kualitas SDM dalam strategi pertanahan nasional merupakan salah satu unsur penting. Namun, diperlukan tata kelola yang baik untuk menciptakan kualitas SDM.

"Dalam rangka pembangunan, diperlukan tata kelola sehingga postur ketahanan akan baik. Di perang itu hanya ada medali emas, kalah atau menang. Kita mau berperang karena yakin menang, kalau kalah buat apa. Beliau (Prabowo) menyampaikan demikian," katanya.


Seminar ini juga dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi. Dia menyampaikan bahwa ITB sudah menyiapkan beragam teknologi guna mendukung kinerja pertahanan RI.

Kadarsah menyampaikan, ITB telah menyiapkan sebanyak 71 produk yang dapat mendukung industri Pertahanan dan Keamanan (Hankam). Produk-produk itu meliputi drone untuk pertahanan udara, kapal selam untuk pertahanan laut hingga teknologi berbasis digital yang dapat dipergunakan untuk intelejen dalam keamanan cyber.

"Kami di ITB berpikiran ekosistem penelitian Hankam sangat penting. Merupakan keniscayaan di ITB melakukan kerja sama, penelitian dan pengembangan dengan berbagai pihak terkait, industri untuk mendukung TNI-Polri, kementerian dan lembaga lain. Ini yang dijalankan dan berujung produk komersial dan Hankam," kata Kadarsah.


Prabowo Jadi Menhan, Titiek: Dadanya Tetap Merah Putih

[Gambas:Video 20detik]

(dir/tro)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads