Informasi yang diperoleh detikcom, gejala keracunan itu diketahui pada Jumat (15/11/2019) pagi tadi. Mereka lantas mendapat perawatan di RSUD R Syamsudin SH. Kini kondisinya sudah mulai pulih.
"Tadi teman-teman sudah lihat sendiri anak-anaknya sudah lari-lari, sudah sehat sudah normal jadi Insya Allah sudah tidak ada masalah. Mereka dari SD Fathia," kata Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada awak media usai menjenguk korban di RSUD R Syamsudin SH, Jumat (15/11/2019).
Terkait penyebab, Fahmi menyebut anak-anak tersebut membeli permen lalu dibagi-bagikan ke teman-temannya. "Beli permen dalam kemasan di salah satu minimarket, isinya banyak lalu dibagikan ke teman-temannya yang lain. Jadi (korban) yang makan permen itu yang diindikasi mengalami keracunan," jelas Fahmi.
![]() |
Kabag Ops Polres Sukabumi Kota Kompol Suryo sudah memerintahkan anggotanya untuk mengambil sampel permen yang dikonsumsi belasan pelajar tersebut. "Sampel sudah kita minta, saat ini sedang kita selidiki dan bila perlu kita akan cek laboratorium terkait kandungannya," kata Suryo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuknya seperti telur, berwarna warni jenis ini memang dijual di minimarket. Namun untuk memastikan apakah memang disebabkan karena permen ini perlu pemeriksaan mendalam," tambahnya.
Suryo menunjukkan jenis permen yang dimaksud, kemasan lonjong dengan warna pink mendominasi. Memang ada gambar karakter kartun di luar kemasannya. "Kalau dicek di gambar memang masa kedaluarsanya masih jauh tahun 2021, kita akan pastikan lagi apakah memang ini penyebabnya. Kalau keterangan siswa memang ini jenis permen yang mereka konsumsi," tandasnya. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini