Salah seorang warga Cucu Mulyati (42) mengatakan awalnya kerusakan muncul berupa retakan kecil. Seiring waktu, retakan tersebut melebar hingga kurun waktu 2 bulan terakhir.
Menurutnya, sebelum ada proyek pembangunan kereta cepat, ada pihak yang sudah mengukur rumah warga. Warga mengira rumah mereka akan direlokasi sebagai kompensasi imbas proyek. Nyatanya, proyek pembangunan sudah berjalan lama, tapi tak kunjung ada relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
"Setelah kita demo, baru dari pihak China ada datang dan memberikan uang, cuma untuk ngontrak saja. Untuk perbaikannya masih harus tunggu dan belum tahu kapan waktunya," ujar Nani.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Satreskrim Polres Purwakarta datang ke lokasi memasang garis polisi di tiga rumah yang alami rusak berat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian dan pihak PT KCIC belum memberikan keterangan resmi terkait rumah warga yang rusak diduga dampak dari adanya pembangunan terowongan kereta cepat.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini