Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan saat ini terjadi pelemahan siklon tropis 'NAKRI' di sebelah utara Indonesia atau berada di wilayah Laut Cina Selatan. Pelemahan siklon tersebut berdampak ke Indonesia salah satunya perubahan pola angin.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat. "Siklon tropis tersebut terjadi di utara Indonesia di Laut Cina Selatan, jadi jauh dari Indonesia. Dampak ke Indonesia adalah dampak tidak langsung," katanya, saat dihubungi, Senin (11/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pagi hari, kata dia, umumnya cuaca cerah. Tapi saat siang hari dan malam hari berpotensi hujan. "Perlu diantisipasi potensi angin kencang skala lokal. Di wilayah sekitar 1 Km persegi dan waktu singkat selama 10 menit. Karena ada potensi terbentuk awan cumolonimbus atau awan gelap berlapis yang berpotensi menyebabkan angin kencang skala lokal," ucapnya.
Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada. Beberapa langkah pencegahan juga bisa untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan.
"Masyarakat dapat melakukan langkah pengurangan risiko bencana di musim hujan dengan mengurangi cabang pohon yang rimbun atau atau lapuk. Mengikat benda yang mudah tertiup angin dan membersihkan saluran air," ujarnya.
(mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini