Hal itu terungkap saat rapat koordinasi Polres Sukabumi Kota dengan sejumlah elemen masyarakat dan pendidikan di Mapolresta Sukabumi, Rabu (6/11/2019) petang.
"Kita melakukan tindakan preventif, upaya pencegahan setiap tindakan yang berpotensi mengganggu Kamtibmas. Selain patroli pelajar kita juga akan giat melakukan patroli siber," kata Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman Salim kepada awak media.
Sulaeman juga meminta keterlibatan lingkungan keluarga hingga sekolah untuk meminimalisir kenakalan pelajar. Selain itu pihaknya juga mendorong seluruh elemen untuk menciptakan iklim yang nyaman saat kegiatan belajar mengajar di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga akan melakukan patroli siber dengan mengawasi media sosial yang selama ini jadi pemicu tawuran. "Langkah pencegahan kan sudah, sosialisasi sudah, ketika ada pelajar yang meresahkan masyarakat ya kita lakukan tindakan hukum," tandasnya.
Sementara itu Kasi Pelayanan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 5 Provinsi Jawa Barat Asep Burdah memastikan akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian terkait kenakalan yang melibatkan pelajar. Selama ini menurut Asep pihaknya telah membentuk Satgas untuk mencegah tawuran.
"Kita menerima setiap input dari berbagai pihak termasuk kepolisian, kejadian tawuran yang terjadi di Kabupaten Sukabumi kemarin ini menjadi catatan kita. Masukan dari rekan-rekan dalam diskusi tadi ditemukan bahwa kejadian-kejadian tawuran terjadi di hari terakhir sekolah, nanti kita tingkatkan pengawasan di hari terakhir belajar mengajar," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya tawuran yang terjadi pada Minggu (3/11/2019) dini hari lalu antar dua SMK telah menewaskan seorang pelajar. Empat pelajar yang diduga pelaku telah ditangkap. Belum selesai kasus ini, bentrok antar pelajar kembali terjadi pada Selasa (5/11/2019) siang di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, sekitar 100 meter dari Markas Polres Sukabumi Kota. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini