"Kondisi air baku sampai saat ini masih sangat kekurangan. Terutama pasokan berasal dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca daerah selatan Kota Bandung," kata Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi, saat dihubungi, Minggu (3/11/2019).
Sonny mengungkapkan, saat ini kondisi Situ Cipanunjang sudah kering. Dari awalnya ketinggian air mencapai 21 meter saat ini sudah kering. Sementara ketinggian air di Situ Cileunca tinggi airnya hanya tersisa tidak lebih dari 1 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain IPA Badaksinga, kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi di IPA Dagi Pakar yang sumber air bakunya berasal dari Sungai Cikapundung. Dari produksi normal sebanyak 600 liter per detik kini tinggal 530 per detik.
"IPA Cibeureum dari 100 menjadi 70 liter per detik. Dan IPA Cipanjalu dari 20 liter per detik menjadi 10 liter per detik," katanya.
Sonny menyatakan, kondisi ini juga berdampak terhadap distribusi air bersih ke masyarakat. Bahkan di beberapa titik air bersih sulit untuk didistribusikan khususnya di kawasan Bandung timur, selatan dan barat.
"Proses distribusi air masih seperti biasa. Namun debit airnya yang terbatas. Sehingga pelanggan mendapatkan air lebih sedikit atau malah tidak kebagian terutama untuk pelanggan yang jaraknya jauh dari IPA," ucapnya.
Dia memperkirakan, apabila kondisi ini terus terjadi produksi hanya bisa bertahan selama dua minggu lagi. "Sekarang kan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan IPA Badaksinga. Kalau sampai nol pasokan mungkin sekitar 2 Minggu jika hujan tidak turun di daerah selatan," ujarnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini