Karnaval tersebut berlangsung di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (2/11/2019). Sejumlah kebudayaan lokal tampil.
Pantauan detikcom, kebudayaan yang hadir dari beragam daerah di Jabar. Bahkan tak hanya kebudayaan asal Jabar, kebudayaan luar Jabar juga tampil dalam kegiatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontingen budaya paling unik terlihat dari kontingen Kabupaten Cirebon. Kontingen itu membuat roda berbentuk burung raksasa dengan puluhan pengawal berpakain adat.
Bahkan terlihat Bupati Cirebon ikut dalam kontingen tersebut. Bupati Cirebon terlihat mengalungkan kain batik ke leher Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang turut hadir.
Selain festival budaya, hadir pula aneka booth makanan yang berada di dalam Gedung Sate. Uniknya terlihat booth internasional seperti Kampung Jepang, Kampung Belanda, Kampung Korea dan lainnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kegiatan ini merupakan aplikasi untuk menunjukan keanekaragaman budaya di Indonesia.
"West Java ini merayakan keberagaman. Ada dari Betawi, Priangan. Ini namanya festival kebudayaan. Dari sini, saatnya kita membangun negeri," ucap RK sapaannya.
RK mengatakan festival ini juga merupakan penutup rangkaian hari ulang tahun Jawa Barat. Sejak bulan Agustus, beragam kegiatan digelar Pemprov Jabar.
"Kita banyak rangkaian dan ditutup dengan West Java Festival. Hari ini merayakan kesatuannya melalui West Java Festival. Di sini karena hidup kita dimensi maka kegiatan kita satukan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, RK juga menyampaikan akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di tiga daerah Jabar yaitu Pangandaran, Sukabumi dan Jatiluhur. Pemprov Jabar tengah mempersiapkan agar ketiga daerah tersebut ditetapkan sebagai KEK.
"Karena pariwisata itu multiplayer efek. Luar biasa. Saya juga laporkan pariwisata banyak hubungan dengan kelautan. Kita fokus ke Pangandaran untuk jadi primadona," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan siap mengawal isu besar yang menjadi fokus Gubernur. Selain pembenahan infrastruktur, ia mengaku akan memaksimalkan setiap potensi yang ada. Salah satunya, membuat aplikasi mengenai informasi bernama Smiling West Java.
"Smiling west java ini aplikasi yang bisa diunduh secara gratis untuk ponsel pintar. Tujuannya, untuk memberikan informasi kepada wisatawan. informasinya banyak, ada tentang destinasi, restoran, maupun hotel," ucap dia.
Ia berharap, dengan perbaikan dan pengembangan infrastruktur yang ada, kunjungan wisatawan akan meningkat secara signifikan. Dengan demikian, perekonomian masyarakat pun akan tumbuh dengan baik.
"kami akan terus berinovasi dalam pengembangan industri pariwisata. Memang berat, tapi pasti bisa. Tahun depan kinerja di semua lini akan ditingkatkan," ujar Dedi (dir/mud)











































