"Setelah saya lihat berita soal kecanduan itu, saya bertindak tegas sama anak. Jadi saya ambil gawainya, saya kasih batasan untuk dia main game dan pegang gawai," ujar Ngatiyana di Pemkot Cimahi, Senin (28/10/2019).
Selain memberi waktu main yang ketat, ia pun berupaka mengalihkan perhatian anaknya dengan memelihara kelinci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung soal perlu tidaknya kebijakan yang mewajibkan pelajar di Cimahi memelihara hewan peliharaan seperti yang tengah digagas Pemkot Bandung dengan pemberian anak ayam, ia menyatakan hal itu harus dikoordinasikan dahulu dengan kepala dinas.
"Kalau soal hewan peliharaan untuk anak-anak di Kota Cimahi, mungkin akan kami bicarakan lagi dengan dinas-dinas," ucapnya.
Sementara itu Psikolog dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Miryam Ariadne Sigarlaki mengatakan perlu ada riset lebih mendalam soal pemberian hewan peliharaan untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget.
"Perlu ada kajian lebih dalam, soal efektivitasnya juga memang mesti ada ujicoba terlebih dahulu. Mesti dipertimbangkan juga baik dan buruknya," ujar Miryam saat dihubungi.
Namun demikian, dia mengapresiasi langkah tersebut lantaran menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap gangguan perilaku yang dialami anak-anak.
"Kecanduan itu kan gangguan perilaku. Bisa saja dengan memelihara anak ayam atau kambing akan membentuk adab, ilmu, dan kepekaan sosial anak. Karena mereka merawat makhluk hidup," katanya.
Ia juga berpesan kepada orangtua agar memiliki waktu banyak dengan anak-anaknya.
Belakangan kasus kecanduan gawai pada anak-anak semakin meningkat, bahkan hingga ada anak yang diobati ke RSJ Cisarua karena tingkat kecanduannya yang parah.
Tonton juga video Ada Kampung Edukasi untuk Atasi Kecanduan Gadget di Surabaya:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini