Menurut Herdiat, perkembangan teknologi informasi saat ini ibarat dua mata pisau. Satu sisi menjamin kecepatan informasi, sehingga pemuda dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan untuk pengembangan sumber daya dan daya saing.
"Di sisi lain juga memberi dampak negatif bersifat destruktif, mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme dan terorisme. Untuk itu para pemuda, pelajar harus memiliki filter dalam menyerap informasi. Memiliki karakter tangguh dan positif dalam berbangsa dan bernegara," ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemuda harus memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi dan inspiratif agar mampu berperan aktif dalam berbagai kancah baik nasional maupun internasional," ucap Herdiat.
Pada momen Sumpah Pemuda tahun ini, Herdiat berharap lahirnya generasi muda tatar galuh Ciamis yang tangguh, berkarakter, inovatif, mandiri, rela berjuang dan berkorban untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara.
Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengatakan jangan hanya peringatannya saja, tapi harus mengambil substansi dari Sumpah Pemuda. Generasi muda saat ini harus mampu membuat sejarah.
"Adanya semangat perjuangan untuk sebuah harapan baru yang luar biasa. Semangat itu harus diterapkan. Jadi tak hanya sekadar memperingati saja," katanya.
Sementara itu Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto saat upacara berharap hari sumpah pemuda dimaknai dengan maksimal, bukan hanya berdiri kepanasan saat upacara.
"Kita bisa berkumpul tidak hebat, tapi 91 tahun lalu, bagaimana pemuda yang berkumpul di jakarta, jong java jong celebes pemuda lain bisa berkumpul di titik yang sama bagaimana caranya, tidak ada WA, tidak ada medsos, tidak ada transfortasi yang memadai, tapi mereka tetap berkumpul dengan satu kekuatan ingin bangkit dengan pertolongan Allah SWT," Ucap Ade Sugianto, bupati tasikmalaya saat apel.
Pemuda dulu tidak mengedepankan ego, mereka tidak mengedepankan berbedaan kelompok, ras dan agama. Pemuda waktu itu lebih mengedepankan persatuan demi kepentingan bangsa yang lebih besar.
"Mereka hilangkan latar belakangan ras, agama, bahasa yang berbeda demi tanah air satu Indonesia, maka dari mari kita jaga rasa kebersamaan sebagai bangsa, mari kita jaga keserasian bangsa, karena kita adalah perwaris pemuda dulu yang mencanangkan sumpah pemuda," ujarnya.
Saat upacara, sebagian PNS kesiangan sehingga tidak ikut upacara. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini