Tumpahan minyak meluber ke pesawahan milik Saripudin (60). "Iya sawah saya ketumpahan solar (minyak BBM) sekitar 100 tumbak," kata Saripudin (50), pemilik sawah saat ditemui di lokasi, Rabu (23/10/2019).
Ia mengatakan sawahnya baru ditanami padi sekitar tiga minggu yang lalu. Akibat tumpahan minyak ini, otomatis padinya tak bisa ia panen. "Iya jelas rugi, dan saya minta ganti rugi. Kalau sampai sekarang belum ada yang ganti rugi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kena bagian belakang dan samping. Sekarang enggak bisa dipakai lagi, kemarin saya mencoba menyalakan mesinnya enggak nyala," ujarnya.
Jajang mengatakan, mobilnya berada 100 meter dari lokasi kebakaran. Mobilnya terbakar karena diduga saking panasnya udara di sekitar lokasi kebakaran.
"Pas kejadian itu saya lagi kerja. Pas pulang mobil udah dipindahin sama warga, saya harap ada ganti rugi," katanya.
Pengurus RW 1, Cecep Irfan Ali Akbar mengatakan, tiga torn untuk sumur artesis berkapasitas masing-masing lima ribu liter pun meleleh hingga tak bisa dipakai kembali.
"Dari pihak PT CREC (PT China Railway Group Limited) sudah menghubungi kami, mereka meminta agar warga yang mengalami kerugian dibuat daftarnya. Dari perusahaan nanti ke sini untuk berkomunikasi dan mengganti kerugian," ujar Cecep.
Pantauan detikcom, tampak petugas dari kepolisian dan Pertamina bersiaga di sekitar lokasi kejadian. Garis polisi pun terpasang di sekeliling titik pipa yang bocor.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi akibat pipa Pertamina yang bocor. Dalam insiden ini, seorang warga negara asing (WNA) yang menjadi pekerja proyek tewas di lokasi kejadian.
WNA Pekerja Proyek Kereta Cepat Tewas dalam Kebakaran Pipa Pertamina:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini